Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250625_120310_881.jpg
Ketua KONI NTB Mori Hanafi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Intinya sih...

  • Anggaran Rp3,3 triliun dibutuhkan untuk pelaksanaan PON 2028

  • Sebagian besar anggaran digunakan untuk penyiapan venue sebesar Rp2 triliun, termasuk revitalisasi GOR Turida dan tambahan cabor padel.

  • Pemda kabupaten/kota seperti Sumbawa Barat dan Sumbawa siap membangun venue untuk beberapa cabor, meringankan beban pembiayaan.

Mataram, IDN Times - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal telah menandatangani masterplan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. Dengan ditandatanganinya masterplan PON 2028, menunjukkan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) siap menjadi tuan rumah pesta olahraga multievent empat tahunan tersebut.

Dari masterplan yang sudah diteken Gubernur NTB, persiapan pelaksanaan PON 2028 membutuhkan anggaran sekitar Rp3,3 triliun.

"Di masterplan itu, pembiayaannya Rp3,3 triliun," kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB Mori Hanafi di Kantor Gubernur NTB, Rabu (25/6/2025).

1. Anggaran untuk penyiapan venue sebesar Rp2 triliun

GOR 17 Desember Turida Cakranegara Kota Mataram. (Instagram.com/asprovntb)

Dari Rp3,3 triliun anggaran yang dibutuhkan untuk gelaran PON 2028, Mori menyebut sekitar Rp2 triliun untuk penyiapan venue. Baik berupa revitaliaasi GOR 17 Desember, Turida, Kota Mataram, renovasi maupun penyewaan. Karena venue PON 2028, direncanakan juga menggunakan ballroom hotel untuk sejumlah cabang olahraga (cabor).

"Venue itu sebagian besar revitalisasi GOR Turida. Kalau melihat PON Aceh-Sumut, itu biasanya dapat bantuan dari pemerintah pusat. Waktu PON di Aceh itu Rp770 miliar dari pemerintah pusat. Artinya kalau pembiayaan kita total Rp2 triliun, Rp800 miliar dari pemerintah pusat, belum lagi dari Kemenpora," jelas anggota Komisi V DPR RI ini.

2. Penyiapan venue jadi tugas berat

GOr 17 Desember, Turida, Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebanyak 47 cabor akan dipertandingkan dan diperlombakan di PON 2028. Namun, kata Mori, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal meminta ada tambahan cabor padel dapat dipertandingkan di PON 2028.

Dia menjelaskan penyiapan venue cabor merupakan tugas berat jelang PON 2028. Jika venuenya sudah siap, maka tinggal overlay-nya. Namun, secara umum NTB sudah siap menjadi tuan rumah PON 2028 bersama NTT.

"Pak Gubernur juga menyatakan kesiapan tersebut di dalam rapat dengan Gubernur NTT dan KONI Pusat bahwa NTB siap menjadi tuan rumah PON 2028. Berita inilah yang kami sampaikan kepada cabor-cabor bahwa kita ini sesuai pernyataan dari pak gubernur selaku pimpinan daerah siap menjadi tuan rumah," terangnya.

Sebelum ditandatangani masterplan PON 2028, kata Mori, memang masih ada sebagian cabor yang masih ragu NTB menjadi tuan rumah PON 2028. "Setelah adanya kesiapan di semua lini, saat ini NTB sangat siap dari Pemprov NTB, Dispora NTB, KONI NTB, kabupaten/kota juga sudah siap. Jadi sudah clear semua," tambahnya.

3. Pemda kabupaten/kota siap bangun venue

Atlet atletik NTB Sapwaturrahman kembali mempersembahkan medali emas untuk NTB di PON Aceh-Sumut 2024. (dok. KONI NTB)

Mori menambahkan biaya untuk pembangunan venue PON di NTB masih dapat ditekan. Sehingga pembiayaan untuk pelaksanaan PON 2028 tidak terlalu memberatkan APBD.

Dia memberikan contoh seperti cabor panahan, Pemda Kabupaten Sumbawa Barat siap menjadi lokasi. Bahkan Bupati Sumbawa Barat sudah bersurat agar perlombaan cabor panahan digelar di Sumbawa Barat. Bahkan Pemda Sumbawa Barat siap membangun venue untuk cabor panahan.

Begitu juga Pemda Kabupaten Sumbawa telah bersurat agar lima cabor dapat digelar di Sumbawa. Mereka siap membiayai pembangunan venue untuk sejumlah cabor. "Sehingga ringan kita jadinya. Begitu juga Bupati Lombok Barat menyatakan siap membantu," tutur Mori.

Editorial Team

EditorLinggauni