Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Marc Marquez pada sesi latihan 1 (free practice 1) di Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Linggauni)
Marc Marquez pada sesi latihan 1 (free practice 1) di Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Linggauni)

Intinya sih...

  • Marquez mengakui kehilangan kepercayaan diri setelah dua kali crash di sesi latihan bebas pertama MotoGP Mandalika.

  • Masalah grip ban menjadi biang kerok utama yang membuat Marquez kesulitan mempertahankan ritme di lintasan.

  • Target realistis Marquez adalah finis di posisi lima besar di MotoGP Mandalika, meskipun start dari posisi 11 dan kondisi fisiknya belum pulih sepenuhnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lombok Tengah, IDN Times - Sesi latihan bebas pertama MotoGP di Sirkuit Mandalika pada Jumat (3/10/2025) tidak berjalan mulus bagi Marc Marquez. Pembalap Gresini Ducati itu harus mencatat dua kali crash yang membuatnya sulit membangun ritme. Situasi ini memaksanya berpikir realistis menghadapi balapan akhir pekan ini.

Marquez mengaku tidak menemukan “feeling” terbaik dengan motornya sejak turun di lintasan sore hari. Meskipun sempat tampil percaya diri di pagi hari, kondisi ban yang cepat menurun membuatnya kesulitan mempertahankan grip.

“Prioritas saya hanya jangan sampai crash lagi, karena hari ini saya benar-benar tidak punya feeling,” ungkap Marquez.

Rider berjuluk The Baby Alien itu menilai strategi tim juga tidak berjalan optimal di sesi FP1. Saat menggunakan ban kedua, ia justru terjebak tiga bendera kuning berturut-turut yang memengaruhi catatan waktunya.

“Besok akan jadi hari baru, jadi mari kita lihat apakah feeling saya bisa lebih baik,” tambahnya.

1. Marquez akui kehilangan kepeercayaan diri

Pembalap MotoGP, Marc Marquez. (IDN Times/Linggauni)

Marc Marquez mengawali hari dengan optimisme tinggi setelah merasa nyaman saat sesi pagi. Namun, saat memasuki sesi sore, kondisinya berubah drastis dengan hilangnya grip pada ban belakang. Akibatnya, ia mengalami dua kali crash yang membuatnya kehilangan rasa percaya diri.

Crash kedua menjadi sorotan karena terlihat cukup mengerikan, bahkan membuat tubuh Marquez kaku. Ia menyebut kondisi ini jelas bukan cara terbaik merayakan status barunya sebagai juara dunia.

“Kecelakaan kedua itu jelas bukan yang terbaik, apalagi setelah jadi juara, bukan cara merayakan yang bagus,” kata Marquez.

Meski begitu, ia menegaskan tidak ingin terus terjebak dalam rasa takut. Baginya, satu-satunya cara untuk kembali percaya diri adalah tetap turun ke lintasan.

“Saya bisa saja jatuh lagi, tapi saya tidak bisa hanya turun ke trek dengan pikiran jangan sampai crash,” jelasnya.

2. Masalah ban jadi biang kerok

Pembalap MotoGP tiba di Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Linggauni)

Menurut Marquez, akar masalah yang membuatnya kesulitan adalah grip ban yang terlalu rendah. Ia menjelaskan bahwa kontrol elektronik seperti traction control atau stability control tidak bisa berbuat banyak dalam kondisi tersebut. Saat motor kehilangan grip di sisi ban, teknologi pun tidak bisa menahan laju.

Hal ini membuat Marquez harus ekstra hati-hati setiap kali melakukan manuver. Meski sudah mencoba ban soft baru, ia merasa motornya tetap lebih sering sliding dibanding biasanya.

“Saat grip ban terlalu rendah, kontrol tidak bisa membantu, dan itu yang saya alami sore ini,” ungkapnya.

Rider Spanyol itu menambahkan bahwa performa ban berbeda antara sesi pagi dan sore. Dengan ban medium di pagi hari, motornya berjalan mulus. “Entah kenapa sore ini sliding lebih banyak dari biasanya dan butuh waktu lama untuk panas,” tuturnya.

3. Target realistis, cukup masuk lima besar di Mandalika

Pembalap MotoGP tiba di Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Linggauni)

Marquez menegaskan dirinya tidak menargetkan kemenangan di Mandalika. Ia sadar kondisi lintasan yang tricky dan banyaknya pembalap cepat akan membuat persaingan sulit. Karena itu, target realistis baginya adalah bisa finis di posisi lima besar.

Meski start dari posisi 11, ia berjanji tetap akan tampil "menekan" sejak awal. Baginya, MotoGP tidak mengenal kompromi jika hanya bermain aman.

“Saya tetap akan menekan, tapi kalau bisa finis lima besar, itu sudah sukses,” kata Marquez.

Selain itu, Marquez juga mengakui kondisi fisiknya masih belum pulih sepenuhnya setelah crash kedua. Tubuhnya masih terasa kaku, tapi ia tak ingin menyerah.

“Highside kedua itu jelas bukan yang terbaik, saya masih kaku, tapi besok saya akan coba lagi,” tegasnya.

Editorial Team