Pj Gubernur NTB Menolak Balapan MXGP Lombok 2024
Gelaran MXGP memunculkan penolakan dari daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi menolak gelaran kejuaraan dunia balapan motocross, atau Motocross Grand Prix (MXGP) 2024 di bekas Bandara Selaparang, Kota Mataram.
Pada tahun ini, rencananya gelaran MXGP seri Indonesia akan digelar sebanyak dua seri, yaitu pada tanggal 29-30 Juni dan 6-7 Juli 2024.
Awalnya, MXGP seri Indonesia 2024 direncanakan untuk digelar di Sumbawa dan Lombok. Namun, promotor MXGP Indonesia PT Samota Enduro Gemilang (SEG) mengumumkan bahwa MXGP Sumbawa yang sebelumnya direncanakan akan digelar di Sirkuit Samota dipindahkan ke Lombok di Sirkuit Selaparang.
Akibatnya, dua seri MXGP Indonesia 2024 direncanakan akan digelar di Sirkuit Selaparang yang terletak di bekas Bandara Selaparang Kota Mataram.
1. Kepala daerah yang punya wilayah menolak
Gita menyatakan bahwa Wali Kota Mataram Mohan Roliskana secara resmi menolak penyelenggaraan MXGP Lombok di Sirkuit Selaparang. Begitu juga dengan Bupati Sumbawa, menurutnya, juga menolak penyelenggaraan MXGP karena perhelatan olahraga balap motocross internasional tersebut menyisakan utang.
"Bupati Sumbawa menolak, Wali Kota Mataram menolak. Saya juga menolak karena tidak ada permohonan izin langsung kepada saya. Kepala daerah yang memiliki wilayah menolak penyelenggaraan MXGP," kata Gita saat dikonfirmasi usai upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Kantor Gubernur NTB, Sabtu (1/6/2024).
Gita juga mengungkapkan bahwa Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat telah mengirim surat ke Federasi Olahraga Sepeda Motor Internasional, atau Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), meminta agar MXGP Indonesia 2024 ditunda karena adanya persoalan internal dengan PT SEG. Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo dan ditujukan kepada FIM.
"Acara ini masih belum jelas, masih kabur. IMI tidak ingin mengadakannya. Sudah ada surat yang ditandatangani oleh Ketua IMI Pusat, Bambang Soesatyo, yang meminta agar ditunda. Meskipun ingin mengadakannya sendiri, IMI Pusat meminta agar ditunda. Selain itu, bupati/wali kota juga tidak mau," ungkap Gita.
Baca Juga: Pilgub 2024, KPU NTB Batasi Jumlah Pemilih Tiap TPS