Mengenal Squamata, Ordo Reptil yang Mencakup Ular dan Kadal

Reptil purba seperti Mosasaurus masuk di ordo squamata

Bima, IDN Times - Reptil merupakan hewan yang bisa ditemukan dimanapun entah itu di hutan, kebun, sawah, gurun, laut, sampai pemukiman. Seperti burung dan serangga sebenarnya reptil hidup berdampingan dengan manusia dan sering bertemu dengan manusia, lho. Jenis reptil yang sering kita temui juga sangat beragam mulai dari biawak, kadal, bunglon, sampai ular. Namun dari beberapa reptil tersebut apakah kamu tahu bagaimana klasifikasi mereka di silsilah dan taksonomi reptil?

Ular, biawak, kadal, komodo, bunglon, bahkan reptil purba seperti Mosasaurus merupakan reptil yang berasal dari ordo squamata. Ordo ini merupakan salah satu ordo reptil terbesar yang masih hidup sampai sekarang. Ordo squamata punya beberapa keunikan yang membedakannya dari ordo reptil lain. Entah itu keunikan dari segi kebiasaan, evolusi, bentuk tubuh, sampai habitatnya. Maka dari itu mari kita mengenal lebih dalam ordo squamata lewat artikel ini!

1. Hewan-hewan yang masuk ordo squamata

Mengenal Squamata, Ordo Reptil yang Mencakup Ular dan KadalCecak (commons.wikimedia.org/Lennart Hudel)

Secara umum hewan-hewan dari ordo squamata kerap disebut sebagai scaled reptiles atau reptil bersisik. Penyebutan ini mengacu pada tubuh mereka yang diselimuti sisik-sisik yang sangat jelas terlihat, bahkan beberapa spesies punya sisik yang menonjol seperti duri. Reptil yang masuk dalam ordo ini juga sangat beragam, namun secara umum ordo squamata diisi oleh berbagai jenis kadal dan ular.

Ular, kadal, biawak, cecak, tokek, iguana, sampai bunglon masuk ke ordo squamata. Melansir artikel di jurnal Paleoworld bahkan reptil purba seperti Mosasaurusjuga masuk ke dalam ordo ini, lho. Bahkan Mosasaurus merupakan reptil purba yang punya kekerabatan dekat dengan biawak dan ular, bentuk tubuh dan kebiasaan mereka juga sangat mirip. Hal ini membuktikan kalau ordo squamata punya keberagaman yang tidak bisa diremehkan.

Baca Juga: Kapal Pengangkut Kelapa dari Pangkep Hilang Kontak saat Menuju Bima

2. Berkerabat dekat dengan ordo rhynchocephalia

Mengenal Squamata, Ordo Reptil yang Mencakup Ular dan KadalTuatara, reptil dari ordo Rhynchocephalia (commons.wikimedia.org/Sid Mosdell)

Squamata punya kekerabatan yang jauh dengan reptil seperti kura-kura, penyu atau buaya. Satu-satunya reptil yang berkerabat dekat dengan squamata adalah tuatara yang berasal ordo rhynchocephalia. Saking dekatnya kekerabatan rhynchocephalia dan squamata kedua ordo tersebut bahkan disebut sebagai taxon bersaudara atau sister taxon yang artinya mereka berasal dari satu nenek moyang dan punya kekerabatan yang sangat dekat, terang Digital Atlas of Ancient LifeKarena kekerabatannya yang dekat dua ordo tersebut juga punya fisik yang sangat mirip. Bahkan banyak orang yang mengira kalau tuatara merupakan jenis kadal, lho.

Sayangnya jika dibandingkan dengan squamata ordo rhynchocephalia punya populasi yang sangat sedikit. Saat ini hanya tersisa dua spesies hewan yang berasal dari ordo rhynchocephalia, yaitu sphenodon guntheri dan sphenodon punctatus, kedua spesies tersebut biasa disebut sebagai tuatara. Awalnya ordo rhynchocephalia punya banyak spesies di masa lalu namun mereka semua telah lama punah. Tuatara berhasil selamat karena pergi ke Selandia Baru, di negara tersebut populasi predator dan reptil lain sangat sedikit sehingga tuatara bisa hidup tanpa adanya ancaman berarti.

3. Karakteristik ordo squamata

Mengenal Squamata, Ordo Reptil yang Mencakup Ular dan KadalKelelesa (commons.wikimedia.org/Yathin S Krishnappa)

Laman Gekkotadan ThoughtCo menjelaskan kalau squamata punya beberapa karakteristik unik yang hanya dimiliki oleh mereka. Pertama, squamata punya tengkorak dan rahang atas yang kuat dan sangat fleksibel. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk membuka mulut dengan sangat lebar dan membuat gigitan mereka menjadi sangat kuat. Hal ini khususnya sangat terlihat jelas pada ular seperti sanca dan boa pembelit. Karena hal ini juga beberapa spesies squamata kehilangan kakinya dan sangat mengandalkan rahangnya untuk berburu.

Kedua, squamata juga punya kebiasaan untuk berganti kulit, dalam kurun waktu tertentu mereka akan melepas lapisan kulit lamanya supaya kulit atau sisik baru bisa tumbuh. Kegiatan berganti kulit ini akan membuat kulit lama terkelupas dan lapisan kulit baru akan berkembang. Kegiatan berganti kulit akan terus berlangsung sampai individu mati dan biasanya kulit yang baru punya warna dan corak yang lebih bagus dari kulit lama. Hal ini tentunya berbeda dengan reptil lain seperti kura-kura yang tidak berganti kulit dan buaya yang melakukan peremajaan sisik dengan cara melepaskan sisik satu per satu.

4. Ordo squamata tersebar hampir di seluruh dunia

Mengenal Squamata, Ordo Reptil yang Mencakup Ular dan KadalKadal pensil (commons.wikimedia.org/Matt Clancy Wildlife Photography)

Karena punya spesies yang sangat banyak tentunya ordo squamata juga punya penyebaran yang sangat luas, bahkan lebih luas dari reptil manapun. Reptil-reptil dari ordo ini mampu hidup di berbagai habitat mulai dari gurun, hutan hujan tropis, pinggir pantai, pegunungan, laut, sungai, danau, di dalam tanah, area pemukiman, area pertanian, sampai di daerah bersalju.

Mereka mendiami seluruh benua yang ada di dunia kecuali Antartika, jelas lama ScienceDirectUntuk dapat hidup di berbagai habitat setiap spesies juga mengembangkan adaptasi yang unik. Ada yang punya gerakan cepat, ada yang bisa berenang, ada yang berekor panjang, ada yang mampu menggali tanah, sampai ada yang berbisa.

5. Beberapa reptil dari ordo squamata memiliki bisa yang mematikan

Mengenal Squamata, Ordo Reptil yang Mencakup Ular dan KadalUlar cabai besar (commons.wikimedia.org/Seshadri.K.S)

Salah satu keunikan lain dari ordo squamata adalah bisa, bisa sendiri adalah kandungan racun yang disuntikan secara langsung ke tubuh. Biasanya bisa disuntikan atau disalurkan melalui suntikan, tusukan atau gigitan. Bisa sendiri merupakan jenis racun yang spesial dan unik karena biasanya bisa ini tidak akan menimbulkan efek apapun jika hanya terkenal kulit dan tidak masuk ke dalam tubuh secara langsung.

Dilansir iNaturalistsemua spesies squamata yang berbisa masuk dalam klad toxicofera namun tidak semua toxicofera merupakan hewan berbisa. Sebagai contoh semua ular berbisa masuk ke klad toxicofera sementara itu iguana dan hydrosaurus tidak berbisa tapi tetap masuk ke toxicofera. Bisa yang dimiliki tiap spesies juga berbeda karena ada reptil yang berbisa rendah dan tidak berbahaya namun ada juga spesies yang berbisa tinggi dan berbahaya. Bahkan beberapa spesies seperti ular kobra dan komodo punya kandungan bisa yang sangat mematikan sampai mampu membunuh manusia dewasa.

Keberagaman spesies reptil dapat kita lihat dari ordo squamata, ordo ini punya ribuan spesies yang terbesar di seluruh dunia. Bahkan tiap spesies juga punya habitat, kebiasaan dan ciri fisik yang berbeda. Ordo squamata juga sangat berbeda dari ordo atau jenis reptil lain karena mereka punya rahang yang sangat fleksibel dan mampu berganti kulit secara berkala. Namun di sisi lain kamu juga harus berhati-hati dengan beberapa spesies squamata karena ada beberapa spesies yang berbahaya seperti ular dan kadal berbisa. Hal-hal tersebut membuktikan kalau ordo squamata benar-benar memperlihatkan keberagaman dan keunikan reptil.

Baca Juga: Bima Arya Siap Maju Pilkada: Shoot to the Moon untuk Gubernur Jabar

Arzha Ali Rahmat Photo Community Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya