Cerita Ramadan: Merasakan Sensasi Tarawih Seperti di Timur Tengah

Bersyukur diberi kesehatan dan bertemu dengan bulan Ramadan

Ramadan menjadi bulan yang dinanti-nantikan umat Islam di seluruh penjuru dunia, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Selain berpuasa selama 30 hari di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan menghidupkan bulan Ramadan dengan salat tarawih dan tadarus Alquran.

Alhamdulillah, pada tahun ini saya masih dapat bertemu bulan Ramadan 1445 Hijriah. Banyak kisah berkesan yang saya rasakan pada Ramadan kali ini. Salah satunya, kembali merasakan salat tarawih seperti di Timur Tengah.

Setelah pandemik COVID-19, Pengurus Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB kembali mendatangkan imam salat tarawih dari sejumlah negara Timur Tengah pada Ramadan 1445 Hijriah. Tercatat, Pengurus Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB mendatangkan imam besar dari Timur Tengah pada 2017 dan 2018 lalu.

Tahun ini, tiga imam besar dari Timur Tengah kembali didatangkan untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan di Pulau Seribu Masjid. Ketiganya berasal dari Mesir, Maroko, dan Mauritania, mereka menjadi imam salat tarawih selama 15 malam di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB.

Ketiga imam besar asal Timur Tengah itu adalah Syekh Mohamed Salem Amer yang menjadi imam salat tarawih di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB pada 1 - 5 Ramadan. Syeikh Mohamed Salem Amer merupakan imam dan Qari Masjid Jami' AI-Azhar Kairo. Ia merupakan Qari Berlisensi di Radio dan Televisi Mesir, Pemegang Sanad Qira'at Asyr bersambung kepada Rasulullah SAW dan Da'i utusan AI-Azhar di Indonesia.

Kemudian, Sidi Sharif Ahmed El-Alawi menjadi imam salat tarawih di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB pada 11 -15 Ramadan. Ia merupakan imam Masjid A-Majd Kota Fes Maroko, pemegang Sanad Qira'at Bersambung kepada Rasulullah SAW. Saya senang mendapat kesempatan salat bersama para ulama dan imam masjid tersebut. 

Selanjutnya, Syekh Mohamedou Abouga akan menjadi imam salat tarawih di masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB pada 21 - 25 Ramadan. Ia merupakan Qari Utusan Republik Islam Mauritania di beberapa MTQ Internasional, pemegang Sanad Qira'at Sab'ah dan Qari di Radio Al-Quran Mauritania. Saya berharap selalu diberi kesehatan sehingga bisa bergabung dengan jemaah salat tarawih di Masjid Hubbul Wathan.

Kehadiran para imam besar itu membuat suasana tarawih di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB terasa seperti di Timur Tengah. Meskipun waktu salat tarawih lebih lama, yaitu sampai pukul 22.30 WITA, tetapi lantunan ayat suci Alquran yang dibaca dengan lantunan yang merdu membuat saya merasa betah hingga salat tarawih selesai.

Pada malam pertama Ramadan, salat tarawih diimami Syekh Mohamed Salem Amer dari Mesir. Ribuan masyarakat Kota Mataram dan daerah sekitar memadati Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB untuk melaksanakan salat tarawih.

Hal ini akan menjadi diferensiasi pariwisata NTB dengan daerah lainnya di Indonesia yang dapat menjadi daya tarik kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa. Saya bersyukur tinggal di Lombok. Terlebih bisa merasakan sensasi salat tarawih seperti di negara-negara Timur Tengah dengan kehadiran imam masjid terkenal. Saya berharap diberi umur panjang untuk dapat merasakan nikmat Ramadan pada tahun-tahun berikutnya.

Pengalaman berkesan berikutnya yang saya rasakan pada bulan Ramadan tahun ini adalah berbagi takjil dan buka puasa bersama (bukber) dengan teman-teman jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Provinsi NTB.

Pada Jumat, 22 Maret 2024, saya dan teman-teman jurnalis berbagi ratusan takjil kepada pengguna jalan dan petugas kebersihan di perempatan Kantor Gubernur NTB. Setelah itu, buka puasa bersama dengan menu sederhana lalapan ayam dengan suasana penuh keakraban.

Ini momen berkesan bagi saya, karena kami jarang melakukannya. Terlebih dengan kesibukan dan tuntutan tugas teman-teman saya.

Semoga ibadah puasa kita tetap lancar sebulan penghujung bulan Ramadan dan dapat bertemu bulan Ramadan tahun depan. Amin...

Baca Juga: Tradisi Unik Memperingati Nuzulul Quran di Penjuru Nusantara

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya