Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251225-WA0052.jpg
Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko apresiasi Banser NU saat pengamanan Misa Malam Natal. (Dok Polda NTT)

Intinya sih...

  • Banser NU menjaga misa Natal di Kota Kupang dengan penuh kebersamaan dan kedekatan, merasakan apresiasi dari umat Katolik dan Kapolda NTT.

  • Kapolda NTT memuji persaudaraan dan toleransi antarumat beragama di NTT yang sangat kuat, Kota Kupang masuk dalam 10 besar kota paling toleran sejak 2018.

  • Pengamanan Natal merupakan instruksi pimpinan pusat GP Ansor dan Banser untuk menjaga nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan, sinergi dengan TNI/Polri dalam pengamanan misa Tahun Baru.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Imran Liarian merasakan suasana kebersamaan yang bernilai selama menjaga misa malam Natal di Gereja Katedral Kota Kupang. Ia adalah salah satu dari 500 anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) yang dikerahkan dalam pengawasan malam Natal, khususnya di kota paling toleran di Indonesia ini.

Bantuan pengamanan misa ini berkali-kali sudah ia tekuni dalam beberapa tahun. Sama seperti misa Natal yang sudah-sudah, perayaan Rabu malam itu (24/12/2025) ini pun berjalan khusyuk setelah ratusan umat berbondong-bondong datang.

Imran sendiri sudah bersiaga di sekitar gereja sekitar pukul 16.00 WITA, mengatur arus manusia dan kendaraan yang memenuhi Jalan Ir. H. Soekarno, mengamati situasi dengan seksama, lalu pulang paling akhir usai pukul 23.00 WITA.

1. Bayaran yang paling mahal

Imran Liarian, salah satu anggota Banser yang mengamankan Misa Malam Natal di Kota Kupang. (Dok Istimewa)

Selama itu ia merasakan kedekatan Banser NU dengan umat Katolik. Beberapa orang menjabat tangan mereka, menggumamkan nama organisasi mereka dengan bangga, berterima kasih, ada yang menepuk pundaknya dan menyemangati, dan memberikan salam damai Natal. Hal yang sama juga terjadi tiap kali misa selesai hari itu.

"Ada kedekatan sebagai saudara dan itu jadi kebanggaan. Bayaran kita yang paling mahal itu kalau umat sudah pulang dengan senyum dan bilang terima kasih banyak, sampaikan salam Natal, itu rasa damainya beda sekali," ujarnya.

Selama penjagaan mereka selalu mendapatkan perhatian dari panitia Natal gereja. Semua kebutuhan mereka dan personel polisi pun diperhatikan karena misa malam Natal hingga larut malam.

2. Apresiasi dari Kapolda NTT

Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko apresiasi Banser NU saat pengamanan Misa Malam Natal. (Dok Polda NTT)

Pujian juga datang dari Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko yang meninjau langsung pengamanan personelnya di gereja tersebut. Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra menyebut Kapolda NTT memuji persaudaraan dan toleransi antarumat beragama di NTT yang sangat kuat. Malam itu pun Perhimpunan Pemuda Hindu (Perada) ikut mengawal jalan misa malam Natal.

“Toleransinya sangat luar biasa. Ini ada teman-teman dari Banser dan Perada juga ikut menjaga keamanan. Kami sampaikan terima kasih dan mari kita jaga toleransi agar perayaan Nataru ini tetap aman,” ujar Henry.

Kapolda NTT mengapresiasi khusus Banser NU yang secara konsisten terlibat aktif dalam membantu pengamanan kegiatan keagamaan lintas iman.

Kota Kupang sendiri konsisten masuk dalam 10 besar kota paling toleran sejak 2018, dengan peringkat tertinggi pada tahun 2021. Pada 2024, Setara Institute kembali menetapkan Kota Kupang di urutan 10 dalam Indeks Kota Toleran.

3. Rawat toleransi

Banser NU mengawal jalannya Misa Malam Natal di Gereja Katedral Kota Kupang. (Dok Banser NU NTT)

Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Banser NTT, Kasim Koli, menyebut ini agenda yang tidak terpisahkan dari instruksi pimpinan pusat GP Ansor dan Banser sendiri. Tahun ini pihaknya pun menyiapkan 500 pasukan di wilayah NTT yang tersebar di 18 kabupaten dan kota. Untuk Kota Kupang sendiri ada 30 pasukan yang mengawal jalannya Natal di beberapa gereja-gereja yang ditentukan untuk penjagaan. Setiap gereja ada 2 orang ditempatkan.

"Pengamanan Natal ini memang panggilan dan juga instruksi langsung dari pimpinan pusat untuk bagaimana menjaga nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan jadi suatu keharusan dalam bersinergi dengan TNI/Polri," jelas dia.

Mereka juga siap untuk pengamanan untuk misa Tahun Baru dengan sinergi langsung dengan pihak keamanan dalam hal ini TNI dan Polri. Ketua Perada NTT, Putu Satria Muliyadi, pada kesempatan yang sama menyebut ini bagian dari merawat toleransi di Kota Kupang. Pihaknya sendiri mengerahkan 5 regu di beberapa gereja Katolik dan Protestan. Dalam satu regu terdapat 12 orang.

"Kita punya cita-cita untuk melestarikan dan mengedepankan toleransi di mana pun kami berada. Sudah rutin kita lakukan bukan saja di saat Natal tetapi juga saat Ramadhan," sebut dia.

Editorial Team