Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kasus terbanyak yang ditangani Kejati NTT. (pexels.com/kat wilcox)
ilustrasi kasus terbanyak yang ditangani Kejati NTT. (pexels.com/kat wilcox)

Kupang, IDN Times - Sesosok mayat pria yang ditemukan di dalam kawasan hutan Taman Wisata Alam (TWA) Camplong, telah diidentifikasi usai membuat geger warga Desa Camplong II, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pria yang ditemukan tak bernyawa pukul 06.00 WITA, Rabu (9/7/2025), ini adalah Mathias Tjeunfin (59), warga Kecamatan Fatuleu, Kupang.

Dua hari sebelumnya, Mathias sudah meninggalkan rumah. Ia berpamitan ke sang isteri, Martha Selan (53), untuk pergi Kota Kupang.

Disclaimer: artikel ini memuat informasi tentang bunuh diri. Pembaca diharapkan lebih bijak.

1. Ditemukan oleh dua mahasiswa

Ilustrasi polisi tiba di TKP. (pexels/Pixabay)

Kapolsek Fatuleu, Iptu Markus Tameno, mengatakan jenazah Mathias ditemukan oleh dua orang mahasiswa. Keduanya melihat korban tergantung pada sebuah pohon. Mereka pun bergegas melapor ke Polsek Fatuleu.

"Mereka pagi itu sedang melakukan kegiatan monitoring satwa dan analisis vegetasi pohon di wilayah hutan TWA Camplong," jelas dia, Kamis (10/7/2025).

2. Tak ada tanda kekerasan

ilustrasi kasus yang banyak terjadi di NTT. (pexels.com/cottonbro studio)

Polisi segera datang dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian Tim Inafis Polres Kupang serta petugas medis dari Puskesmas Camplong turut tiba TKP. Olah TKP dan pemeriksaan awal terhadap jenazah dilakukan setelah semuanya tiba.

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar jenazah menunjukkan beberapa tanda khas seperti lebam di seluruh tubuh, lidah tergigit, feses keluar dari dubur, tulang leher patah, memar bekas jeratan di leher, dan kepala bagian kiri yang telah dikerumuni semut.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban," jelas dia.

3. Pamit jenguk kerabat

Ilustrasi jejak terakhir. (pexels.com/Kelly)

Martha menyebut mendiang suaminya itu sehari-harinya bekerja sebagai buruh lepas. Mathias sempat pamit ke Kota Kupang untuk menjenguk kerabat mereka, 7 Juli 2025. Namun setelah itu, ia tak lagi mendapat kabar dari Mathias hingga ditemukan tak bernyawa.

Martha dan keluarga menerima peristiwa duka itu dan menolak autopsi dengan menandatangani surat pernyataan. Penolakan autopsi secara resmi itu disaksikan pemerintah desa setempat.

"Tetapi penyelidikan awal tetap kita lakukan untuk memastikan tidak adanya unsur pidana meskipun keluarga menolak autopsi," tandas Iptu Markus Tameno.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team