Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Video viral anggota Polda NTT aniaya siswa polisi. (Instagram.com/Flobamoratas_repost)
Video viral anggota Polda NTT aniaya siswa polisi. (Instagram.com/Flobamoratas_repost)

Kupang, IDN Times - Polda Nusa Tenggara Timur NTT menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap Bripda Torino Tobo Dara yang viral karena menganiaya dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda NTT. Pelaku menyebut kedua siswa tersebut kedapatan merokok.

Dalam putusan Sidang KKEP Nomor PUT/58/XI/2025/KKEP, Komisi memutuskan perilaku dari anggota Ditsamapta ini dinyatakan sebagai perbuatan tercela. Keputusan pada 18 November 2025 ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novica Chandra.

Pemukulan yang dilakukan Bripda Torino terhadap dua korban, KLK dan JSU, ini telah viral di jagat maya dan mendulang kecaman publik.

1. Bripda Torino dikenai sanksi etik dan administratif

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novica Chandra. (Dok Polda NTT)

Henry menyampaikan dalam keputusan KKEP ini, Bripda dikenakan sanksi etika dan sanksi administratif yakni Penempatan Khusus (Patsus) selama 20 hari hingga yang terbaru Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) atau dipecat dari dinasnya.

Kasus ini juga diatensi langsung Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko usai viral. Sanksi disiplin berupa penempatan khusus (patsus) di Bidpropam sejak 13 November 2025 sudah dijalani Bripda Torino juga.

“Perbuatan ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi telah mencederai nilai-nilai dasar kepolisian. Tindakan tegas perlu diambil demi menjaga kehormatan institusi dan memberikan pesan kuat kepada seluruh personel,” tegasnya, Rabu (19/11/2025).

2. Bripda torino masih ajukan banding

Video viral anggota Polda NTT aniaya siswa polisi. (Instagram.com/Flobamoratas repost)

Bripda Torino sendiri berencana mengajukan banding menanggapi keputusan pemecatan terhadap dirinya. Sidang banding ini tengah dipersiapkan.

"Terduga pelanggar menyatakan banding atas putusan tersebut," tambah Henry.

Henry sebelumnya menegaskan aksi Bripda Torino sebagai senior tidak dapat dibenarkan meskipun adanya tindakan pelanggaran oleh juniornya.

Henry juga menegaskan akan adanya pengawasan internal, pembinaan karakter, dan penegakan disiplin terhadap seluruh anggota Polda NTT dengan rutin.

3. Siswa dipukuli usai ketahuan merokok

ilustrasi kepalan tangan (unsplash.com/Clay Banks)

Bripda Torino saat diperiksa mengaku sedang bertugas BKO (Bawah Kendali Operasi) di SPN Polda NTT. Ketika itu ia mendapati dua siswa, KLK dan JSU, sedang merokok saat latihan kerja (latja) berlangsung.

"Diduga, korban penganiayaan ini pada waktu itu saat melaksanakan latja didapati merokok oleh seniornya ini sehingga terjadi penganiayaan," jelas Henry dalam keterangan sebelumnya.

Ia berdalih memberikan pembinaan dan dengan sengaja meminta rekannya merekam aksinya meninju dan menendang kedua siswa tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team