Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapela Biara Karmel di Maumere. (Dok Istimewa)
Kapela Biara Karmel di Maumere. (Dok Istimewa)

Kupang, IDN Times - Benda rohani di Kapel Biara Karmel Beato Dionisius Wairklau, Maumere, Kabupaten Sikka, dirusak oleh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pihak keluarga ODGJ ini pun telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Pengakuan ini disampaikan di Istana Keuskupan Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kejadian pengrusakan terjadi pada Rabu (12/11/2025) sekitar pukul 14.00 WITA dan permintaan maaf keluarga disampaikan langsung pada Kamis (13/11/2025).

Sebelumnya, beberapa patung dan alat musik organ di kapel ditemukan rusak oleh para frater saat biarawan sedang beristirahat. Peristiwa ini sempat menimbulkan kegemparan di kalangan biarawan dan warga setempat.

1. Pelaku sedang dalam pengobatan

Kerusakan dalam Kapela Biara Karmel di Maumere. (Dok IDN Times)

Orang tua pelaku, MD, menyatakan anaknya, VN (27), sedang menjalani pengobatan. Namun saat kejadian, VN kehilangan kendali karena belum mengonsumsi obat secara teratur.

Pihak keluarga pun secara sukarela datang ke Pater Leonardus Jawa, O.Carm, selaku Formator Biara Karmel. Mereka meminta maaf atas perbuatan anak mereka. Pernyataan itu disampaikan di hadapan Kapolres Sikka AKBP Bambang Supeno, Sekretaris Keuskupan RD Yakobus Donisius Migo, serta perwakilan biara dan polisi.

"Kami memohon maaf kepada Keuskupan Maumere, Biara Karmel, umat Katolik, dan masyarakat Sikka. Kami berkomitmen melanjutkan pengobatan dengan koordinasi dokter dan lembaga rehabilitasi," ujar MD.

2. Pelaku akan direhabilitasi

Keuskupan Maumere dan Polres Sikka menindaklanjuti permintaan maaf dari keluarga ODGJ yang rusak Kapel Karmel Maumere. (Dok Polres Sikka)

Kapolres AKBP Bambang Supeno juga telah mengarahkan Kapolsek Alok IPTU Maria Lusia Lero untuk mendampingi keluarga tersebut. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Panti Rehabilitasi Santa Dymphna dan Yayasan Papha Maumere untuk rehabilitasi VN.

Bambang juga menyarankan pemasangan CCTV dan satpam guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di tempat ibadah.

Pater Leonardus juga mengapresiasi respons cepat Polres Sikka dan memaafkan pelaku karena memahami kondisi gangguan jiwa. Ia menyebut kejadian ini sebagai musibah tak terduga.

"Sebelumnya, kapel selalu terbuka untuk umat berdoa tanpa penjagaan khusus atau CCTV. Ke depan, kami akan kunci kapel di luar jam doa dan minta umat beri tahu pengurus terlebih dahulu," katanya.

3. Keuskupan ajak umat peka

Sekretaris Keuskupan Maumere, RD Yakobus Donisius Migo (kiri) bersama Kapolres Sikka. (Dok Polres Sikka)

Sekretaris Keuskupan Maumere RD. Yakobus Donisius Migo, juga mengajak umat dan masyarakat lebih peka terhadap lingkungan sekitar, terutama terhadap individu dengan gangguan psikologis, guna mencegah hal serupa terulang.

Ia menegaskan pihak Keuskupan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah yang tidak disengaja, serta mengapresiasi itikad baik dari keluarga pelaku yang telah datang menyampaikan permohonan maaf. Pihak keluarga juga berkomitmen untuk melakukan pengawasan serta pengobatan anaknya.

“Mari kita tetap menjaga ketenangan dan kedamaian di wilayah Keuskupan Maumere,” ujarnya menutup pernyataan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team