Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250623_164551.jpg
Kabag Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Kabupaten Kupang, Roni Natonis (kanan). (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Intinya sih...

  • Dua anggota DPRD pukul Kabag Keuangan karena minta anggaran perjalanan bimtek

  • Roni mengaku dilempar, dicekik, dan dipukul saat rapat anggaran perjalanan

  • Tome naik pitam terkait anggaran tak terbayar, sudah berdamai dengan Roni

Kupang, IDN Times - Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Kabupaten Kupang, Roni Natonis, diduga mendapat penganiayaan dari dua anggota dewan saat rapat anggaran perjalanan secara internal. Terduga pelaku ialah Tome da Costa selaku Wakil Ketua I asal Partai Gerindra dan Oktovianus La'a, anggota dewan dari Fraksi Golkar. Kasus ini terjadi di Kantor DPRD Kupang 19 Juni 2025.

Akibat peristiwa itu, dada dan pipi kiri Roni memar dan lebam. Keduanya pun telah ia laporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat 20 Juni 2025.

1. Sikap tegas pimpinan DPRD

Kabag Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Kabupaten Kupang, Roni Natonis. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Pimpinan DPRD dan partai dari dua anggota dewan pemukul Kabag Umum dan Keuangan ini diminta tegas menyikapi insiden ini. Ahli hukum pidana Universitas Katholik Widya Mandira Kupang, Mikhael Feka, menyatakan ini, Jumat (27/6/2025). Menurut dia tak boleh ada intervensi baik dari Bupati dan DPRD Kupang terkait kasus hukum ini.

"Harus mengambil sikap tegas. Jangan melindungi pelaku karena itu akan merusak kepercayaan masyarakat,” tandas dia.

Seluruh peserta sidang saat insiden itu terjadi pun wajib diperiksa sebagai saksi secara obyektif oleh penyidik.

Leo Lata Open selaku kuasa hukum korban menyayangkan sikap pimpinan DPRD Kupang yang terkesan membiarkan tindakan brutal itu. Pihaknya juga akan melapor ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) terkait sikap para DPRD Kupang ini.

Pihaknya juga menyayangkan partai dari para terduga pelaku yang tidak menindak tegas secara etik atas perilaku tak terpuji kader mereka di ruang sidang yang terhormat.

2. Dicekik, dilempari dan dipukul

Ahli hukum Kabag Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Kabupaten Kupang, Roni Natonis. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Menurut Roni, rapat yang dihadiri para komisi termasuk para pimpinan DPRD Kupang ini memperdebatkan perihal anggaran perjalanan. Ia mengaku hanya diam dan tak menanggapi perdebatan tersebut namun kemudian diamuk kedua oknum dewan tersebut.

"Pak Tome marah ke saya dengan bahasa kasarnya, memaki dengan menyebut nama binatang, langsung lempari saya, cekik saya, sampai saya tersudut langsung Pak Okto tambah, dia datang tumbuk muka saya," ceritanya, Senin (23/6/2025), di kantor pengacaranya.

Pria 53 tahun itu tak membalas perbuatan keduanya tapi langsung meminta izin kepada pimpinan DPRD Kupang untuk meninggalkan ruangan. Rapat itu mulanya membahas soal pembayaran kunjungan kerja (kunker) para anggota dewan. Kemudian mereka mengusulkan dana Rp921 juta untuk operasional dipakai membiayai bimbingan teknis ke Jakarta. Sementara anggaran itu, kata Roni, sudah diposkan untuk membiayai kunjungan kerja ke kecamatan sebesar Rp540 juta.

"Saya tidak mau alihkan anggaran itu karena posnya sudah ada dan bukan untuk bimtek kemudian mereka lakukan pemukulan ke saya" sebut dia.

3. Sudah minta maaf

Ahli hukum Kabag Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Kabupaten Kupang, Roni Natonis mengadakan jumpa pers. (IDN Times/Putra F. D. Bali Mula)

Tome secara terpisah mengakui sempat naik pitam namun ia juga telah berdamai dengan Roni. Emosinya terpancing sejak anggaran Rp 1,2 miliar bagi para anggota dewan yang belum terbayar. Anggaran itu untuk operasional BBM hingga makan dan minum. Uang itu, lanjut dia, dipakai Roni untuk melunasi hutang pemakaian operasional sebelumnya.

Kemudian dalam dinamika sidang itu ia meminta anggaran perjalanan Rp 921 juta yang sudah cair dialokasikan sementara untuk bimtek. Ia menyebut perjalanan mereka itu sudah tertunda 6 bulan. Akan tetapi hal itu tidak disetujui Roni.

"Sudah damai. Saya sudah minta maaf. Saya sendiri langsung minta maaf dan dia sendiri peluk saya dan cium saya," jelas dia, Senin (23/6/2025).

Editorial Team

EditorLinggauni