Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, merespon demontrasi besar di Indonesia.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, merespon demontrasi besar di Indonesia. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Intinya sih...

  • Melkiades Laka Lena meminta warga NTT untuk tidak melakukan aksi destruktif seperti di Jakarta

  • Presiden Prabowo menjamin proses hukum atas kematian Affan Kurniawan akan berjalan adil

  • Kematian Affan Kurniawan, seorang ojol, dalam insiden di Jakarta memicu duka cita dan aksi solidaritas dari komunitas ojol di NTT

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melkiades Laka Lena, meminta warga NTT untuk tidak melakukan aksi yang destruktif seperti di Jakarta.

Melki sendiri mengaku berbelasungkawa juga atas tewasnya Affan Kurniawan pada 28 Agustus malam akibat tertabrak kendaraan rantis Brimob.

Melki mengungkap situasi yang kacau di luar daerah harus menjadi pelajaran bagi NTT agar lebih mengedepankan dialog yang konstruktif.

1. Tidak demo seperti di Jakarta

Demo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat berujung ricuh pada Kamis (28/8/2025) sore. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Melki meminta masyarakat NTT tetap tenang karena proses hukum sedang berjalan dengan atensi langsung oleh Presiden Prabowo.

"Semua pihak yang terkait dengan peristiwa ini pasti akan mendapatkan proses hukum," tegas Melki, Sabtu (30/8/2025), di Hotel Harper Kupang.

Ia meminta semua pihak menahan diri dan tidak sampai menimbulkan kerusakan bila memang akan menggelar aksi. "Dalam kondisi kita yang tidak mudah ini, saya berharap semua pihak menahan diri, kalau pun ada demo, masyarakat NTT diminta tetap tenang, dengan baik, tidak perlu ada aksi yang destruktif di NTT," imbuhnya.

Ia ingin pemerintah dan masyarakat lebih membuka diri untuk ruang dialog yang konstruktif.

"NTT ini tidak ada masalah seperti yang di Jakarta yang perlu seperti itu dan ini jadi pelajaran kita semua, pemerintah dan masyarakat, untuk lebih banyak dialog terhadap berbagai masalah, sehingga tidak dituntaskan di jalan raya," tandasnya lagi.

2. Ucap duka untuk Affan

Suasana Rumah Duka Affan Kurniawan, Ojol yang dilindas mobil Polisi. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebelumnya, ia berharap keluarga Affan diberikan ketabahan dan proses hukum atas kematiannya dapat dituntaskan dengan adil.

"Kita semua bersedih dan berbelasungkawa untuk meninggalnya Affan. Tadi juga di suatu acara juga saya sempatkan khusus mendoakan bagi almarhum Affan agar diterima di surga dan keluarga mendapat kekeluarga dan ketabahan," lanjut dia.

Melki juga menyampaikan belasungkawa kepada komunitas ojol di seluruh wilayah NTT karena kehilangannya salah satu anggota mereka.

Pemerintah pusat telah turun langsung, kata Melki, sehingga kasus ini akan ditangani dengan serius ke depannya.

3. Kematian Affan

Aksi solidaritas untuk Affan di kantor Grab Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Sebelumnya, para ojol Grab di Kota Kupang juga menggelar aksi duka dengan berdoa bersama, menyalakan lilin, dan mengenakan pita hitam di halaman kantor Grab, Jumat (29/8/2025).

"Ini tanda duka cita kami," sebut Robi Saddukh selaku koordinator aksi malam itu.

Affan Kurniawan sendiri adalah ojol, bukan bagian dari massa demonstran, yang saat itu mengantar pesanan makanan di wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Sementara saat yang sama aparat Brimob sedang memukul mundur massa.

Affan berusaha menyeberang jalan untuk menghindari kerumunan dan terpeleset lalu jatuh. Kemudian kendaraan taktis jenis Barracuda milik Brimob melaju kencang hingga menabraknya. Mobil itu sempat berhenti sejenak namun kembali melaju hingga Affan tewas.

Editorial Team