Kupang, IDN Times - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT), Johni Asadoma, memastikan rute internasional Bandara El Tari Kupang bakal kembali beroperasi pada tahun 2026. Rute ini telah beberapa kali dibahas termasuk dalam kunjungan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi ke Kota Kupang, Kamis (18/12/2025).
Wagub NTT ini menemani Menteri Dudy yang meninjau Pelabuhan Tenau Kupang terkait kelancaran dan keamanan pelayanan penumpang jelang liburan Natal dan Tahun Baru mendatang.
Sejumlah permasalahan di NTT telah disampaikan Johni dalam kunjungan itu baik soal penerbangan internasional hingga harga tiket pesawat yang mahal.
"Kami menyampaikan beberapa hal yang menjadi permasalahan di NTT di antaranya untuk realisasi bandara internasional dan ditanggapi positif oleh beliau. Masalah harga tiket juga, kemudian penambahan kapal penyeberangan, satu lagi peningkatan kelas Pelabuhan Tenau Kupang dari kelas 3 menjadi kelas 1," jawab Johni.
Johni yang diwawancarai usai kunjungan itu menyebut jajaran Kementerian Perhubungan serius mendukung rencana tersebut.
"Sudah saya sampaikan tadi dalam rapat koordinasi dengan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan dan beliau menanggapi positif termasuk para dirjen yang mendampingi beliau. Mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi apalagi soal bandara internasional," tambahnya.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara El Tari Kupang, Teguh Darmawan Saiman, pada saat yang sama menyatakan paling cepat di Februari 2026 sudah kembali aktif rute internasional ini
"Rencananya akan aktivasi secara besar di Februari. Paling lambat di Maret. Tetapi kami akan melakukan percepatan karena lebih cepat lebih baik," tanggapnya pada saat yang sama.
Ia berharap masyarakat terus mendukung agar penerbangan ini dapat dimanfaatkan optimal sehingga bisa berkontribusi bagi perkembangan NTT.
"Harapannya dapat hidup kembali di tahun 2026 dan ini pasti akan membuka peluang yang besar karena sudah ada mobilisasi orang dan barang ke sini. Harapannya makin luas juga. Ini dukungan dari masyarakat dan pihak airlines juga," tambahnya.
Sebelumnya ia menyatakan pengaktifan rute ini mendapat dukungan penuh juga dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
"Ini salah satu yang kita dorong karena statusnya sudah mendapat izin dari Menteri Perhubungan dan Menteri Pertahanan. Support-nya memang dari beberapa kementerian juga," ujarnya.
Ia menyebut Kemenhan juga sudah melakukan pemeriksaan kesiapan dari aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan terkait hal tersebut.
"Sebelum Covid-19 memang pernah ada namun ditutup karena pandemi dan sekarang mulai buka. Kita akan dapat support dari kementerian pertahanan dan juga kementerian terkait karena ada aspek regulasi yang harus kita penuhi," tandasnya.