TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usut Kebakaran di Poskesdes, Polres Lotim Malah Temukan Elpiji Oplosan

Terungkap setelah Poskesdes Teko Pringgabaya terbakar

Penyidik polres Lombok Timur melakukan olah TKP di Poskesdes Teko (dok. Humas Polres Lotim)

Lombok Timur, IDN Times - Kepolisian Resort Lombok Timur mengungkap kasus dugaan pengoplosan gas elpiji 3 kg. Dugaan tersebut terungkap setelah Tim Inafis Polres Lombok Timur, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Teko Kecamatan Peringgabaya Lombok Timur yang terjadi pada Minggu, (6/8/2023) malam kemarin. 

Dalam olah TKP tersebut, Tim Inafis menemukan ratusan tabung elpiji 3 kg dan 12 kg yang hangus terbakar. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata tabung-tabung tersebut diduga telah digunakan untuk mengoplos elpiji subsidi ke nonsubsidi.

Baca Juga: Siap-siap! 11 Pemda di NTB Buka Lowongan 14.054 Formasi ASN 2023

1. Oplos elpiji subsidi 3 kg ke 12 kg

Kapolres Lombok Timur AKBP. Hery Indra Cahyono (Dok. Pribadi/Ruhaili)

Kapolres Lombok Timur, AKBP Hery Indra Cahyono mengatakan, dari hasil olah TKP ditemukan bekas sisa regulator yang terbakar. Itu diduga digunakan untuk melakukan isi ulang atau oplosan gas subsidi ukuran 3 kilogram ke 12 kilogram.

Terjadinya kebakaran itu dipicu pemindahan tong gas elpiji yang sudah dioplos ke truk dengan cara digelindingkan di tanah, sehingga menyebabkan munculnya percikan api yang menyebabkan terjadi ledakan. Setelah itu api kemudian menjalar ke bangunan Poskesdes dengan membakar semua yang ada tanpa tersisa.

Selain itu salah satu karyawan mengalami luka bakar yang cukup parah akibat ledakan gas elpiji dan kebakaran tersebut. Saat itu korban tengah berada di dalam tumpukan tong gas.

"Dugaan sementara gas elpiji yang dioplos ke 12 kg yaitu dari subsidi menjadi nonsubsidi," terang Hery, Senin (7/8/2023).

2. Dikirim dan diedarkan ke Sumbawa

Penyidik polres Lombok Timur melakukan olah TKP di Poskesdes Teko (dok. Humas Polres Lotim)

Hery mengatakan dari keterangan saksi pengoplosan tabung gas elpiji 3 kg subsidi itu  dilakukan baru dua minggu. Motifnya, gas subsidi ini dibeli dari warung-warung masyarakat, lalu ditampung di samping Poskesdes kemudian dioplos menjadi elpiji 12 Kg yang nonsubsidi. Setelah dioplos lalu dikirim ke Pulau Sumbawa menggunakan truk untuk diedarkan.   

"Menurut keterangan masyarakat sekitar, dikirim ke Sumbawa, tapi lebih pastinya kita akan gelar perkara dulu dan mendalami motifnya ini," ungkap Hery.

Baca Juga: DPRD Lombok Timur Usulkan Tiga Nama Calon Penjabat Bupati

Berita Terkini Lainnya