TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Remitansi Turun, Uang Kiriman TKI NTB 2023 Hanya Rp497,99 Miliar

Remitansi TKI NTB 2022 mencapai Rp609,84 miliar

ilustrasi uang (pixabay.com/iqbalstock)

Mataram, IDN Times - Remitansi atau uang yang dikirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dari luar negeri pada 2023 turun dibandingkan tahun 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat jumlah remitansi TKI pada tahun 2023 sebesar Rp497,99 miliar.

Remitansi TKI NTB jauh menurun dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp609,84 miliar. Remitansi TKI NTB 2023 sebesar Rp497,99 miliar dikirim melalui Bank Indonesia sebesar Rp215,2 miliar dan PT Pos Indonesia sebesar Rp282,7 miliar.

1. Uang kiriman TKI NTB paling besar pada triwulan I 2023

Kepala BPS NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin merincikan uang kiriman TKI NTB per triwulan selama 2023. Remitansi TKI NTB paling besar pada triwulan I 2023 yakni sebesar Rp153,6 miliar lebih.

Kemudian pada triwulan II 2023 tercatat sebesar Rp129,8 miliar lebih. Sementara pada triwulan III 2023 turun lagi menjadi Rp117,2 miliar lebih dan triwulan IV 2023 sebesar Rp97,2 miliar lebih.

Baca Juga: BPS NTB Catat 1,57 Juta Wisatawan Menginap di Hotel hingga November

2. Remitansi bulan November 2023 terbanyak dari Arab Saudi

Petugas BP3MI NTB mendata calon TKW yang menjadi korban TPPO di Lampung. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pada bulan November 2023, kata Wahyudin, remitansi TKI NTB yang dikirim melalui Bank Indonesia sebesar Rp17,07 miliar lebih. Paling besar berasal dari Arab Saudi mencapai Rp7,27 miliar dan Uni Emirat Arab sebesar Rp4,18 miliar lebih.

Kemudian Jepang Rp418,3 juta, Qatar Rp183 juta lebih, Malaysia Rp106,8 juta lebih, Singapura Rp52 juta lebih, Hongkong Rp20 juta lebih dan negara lainnya Rp4,8 miliar lebih.

Sedangkan remitansi TKI NTB yang dikirim melalui PT Pos Indonesia pada bulan November 2023 sebesar Rp7 miliar lebih. Remitansi paling besar dengan tujuan Lombok Barat Rp2 miliar lebih dan Kota Mataram Rp1,35 miliar lebih.

Berita Terkini Lainnya