TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NTB Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Atasi Karhutla

Pemprov NTB rencanakan bikin hujan buatan

Distribusi air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan pada 2023 di Lombok Barat. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Sebanyak 8 kabupaten/kota di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk zona merah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dari 10 kabupaten/kota di NTB, hanya Lombok Utara dan Dompu yang tidak masuk zona merah.

Sedangkan delapan daerah yang masuk zona merah karhutla adalah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Kota Bima.

Untuk mengantisipasi karhutla dan kekeringan, Pemprov NTB berencana akan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan.

"Delapan zona merah untuk Karhutla itu selain Lombok Utara dan Dompu sedangkan kekeringan potensinya di selatan Lombok dan timur Pulau Sumbawa," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahmad Yani di Kantor Gubernur NTB, Kamis (13/6/2024).

1. Rakor kesiapsiagaan karhutla dan kekeringan

Pada Kamis (13/6/2024), Pemprov NTB menggelar rapat koordinasi (rakor) kesiapsiagaan bencana kekeringan dan karhutla. Melibatkan pihak terkait lainnya seperti TNI, Polri, BMKG dan stakeholder terkait lainnya.

Dalam rakor tersebut, BMKG menyebutkan ada 8 kabupaten/kota yang masuk zona merah karhutla di NTB. Dari paparan BMKG, BPBD NTB menyiapkan antisipasi dengan melakukan kesiapsiagaan, deteksi dini dan melakukan mitigasi.

"Maka keinginan kita bersama stakeholders seperti TNI, Polri, BMKG, berkeinginan melakukan teknologi modifikasi cuaca. Ini yang kita harapkan adanya hujan buatan," kata Yani.

Baca Juga: NTB Canangkan Gerakan Nol Perkawinan Anak 

2. Sudah tidak ada tanda-tanda hujan di daerah zona merah

Yani menjelaskan 8 daerah yang masuk zona merah karhutla di NTB, curah hujan sudah berkurang. Bahkan sudah tak ada tanda-tanda terjadinya hujan. Karena curah hujan berkurang, masyarakat mulai kekurangan air bersih.

Menurut Yani, teknologi modifikasi cuaca menjadi salah satu solusi mengatasi karhutla dan kekeringan. Namun, teknologi modifikasi cuaca tersebut butuh anggaran yang cukup besar, sehingga pihaknya akan berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI Angkata Udara.

"Kalau melihat kondisi alam, memang untuk delapan wilayah ini memang sudah zona merah maka diperlukan teknologi modifikasi cuaca. Sehingga kita melakukan rapat koordinasi. Salah satu arahnya adalah kita lakukan teknologi modifikasi cuaca," ungkap Yani.

Berita Terkini Lainnya