TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Bencana di NTB selama Dua Bulan, Ribuan Warga Terdampak

Satu warga meninggal, 16 orang luka-luka

Banjir bandang yang menerjang wilayah Kabupaten Sumbawa pada Februari 2024. (dok. BPBD NTB)

Mataram, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 31 kejadian bencana alam yang melanda selama dua bulan terakhir. 

Periode waktu bulan Januari dan Februari 2024 di mana bencana menyebabkan 23.028 warga terdampak, dengan 16 orang mengalami luka-luka dan satu korban jiwa.

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi menjelaskan, bahwa sebagian besar bencana yang terjadi adalah banjir dan banjir bandang. "Dari total kejadian tersebut, bencana banjir dan banjir bandang menjadi yang paling sering terjadi, mencapai 16 kejadian," ujarnya di Mataram, Sabtu (2/3/2024).

1. Bencana banjir bandang terbanyak di Pulau Sumbawa

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ahmadi menambahkan bahwa bencana banjir dan banjir bandang terutama melanda Pulau Sumbawa dalam dua bulan terakhir. Contohnya, Kabupaten Sumbawa mengalami lima kejadian banjir bandang, sementara Kabupaten Bima satu kejadian banjir bandang, Kota Bima dua kejadian banjir, Kabupaten Dompu dua kejadian banjir, dan Kabupaten Lombok Timur dua kejadian banjir.

Selain banjir, terdapat tiga kejadian bencana tanah longsor di NTB, dengan dua kejadian di Kabupaten Sumbawa dan satu kejadian di Kabupaten Lombok Utara.

Baca Juga: Peringatan BMKG, 63 Kecamatan di NTB Waspada Curah Hujan Tinggi

2. Kejadian 11 bencana angin puting beliung akibat cuaca ekstrem

ilustrasi puting beliung (unsplash.com/ Johannes Plenio)

Ahmadi juga mencatat sebanyak 11 kejadian bencana angin puting beliung yang melanda beberapa wilayah di NTB akibat cuaca ekstrem. Selain itu, satu kejadian banjir rob terjadi di Kota Mataram.

Total warga yang terdampak bencana alam di NTB selama dua bulan terakhir mencapai 23.028 jiwa, dengan 16 orang luka-luka dan satu meninggal dunia. Dampak bencana juga meliputi kerusakan infrastruktur, termasuk satu bendungan, lima tanggul, empat jembatan, dan satu titik jalan.

Ada total 48 rumah warga yang mengalami kerusakan, terdiri dari 25 unit rusak berat, 19 unit rusak sedang, dan empat unit rusak ringan. Selain itu, sekitar 39 hektare sawah terendam banjir dan banjir bandang.

Berita Terkini Lainnya