Harga Jagung Anjlok, Pemda Bima : Soal Harga Bukan Kewenangan Kami!
Eskalasi unjuk rasa meningkat akibat harga jagung anjlok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Eskalasi unjuk rasa akibat harga jagung anjlok di Kabupaten Bima dan Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus meningkat. Sejumlah titik jalan daerah dan negara jadi sasaran blokade oleh massa aksi dalam beberapa hari terakhir.
Misalnya, jalan negara di Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu. Kemudian jalan daerah di Kecamatan Sanggar dan Langgudu. Tidak hanya itu, ratusan petani dari Desa Nggelu Kecamatan Lambu juga siang ini kompak turun geruduk Kantor Bupati Bima.
1. Harga anjlok bukan kewenangan Pemda
Dalam aksinya, massa aksi menyuarakan aspirasinya terkait harga jagung yang anjlok. Merek meminta agar harga komoditas unggulan NTB itu dapat dinaikkan oleh perusahaan supaya para petani tidak mengalami kerugian.
Bagi mereka, harga yang dibanderol perusahaan saat ini Rp4,1 ribu per kilogram masih jauh dari harapan. Mengingat pengeluaran petani selama menggarap lahan hingga produksi mengeluarkan biaya yang cukup banyak.
Bupati Bima melalui Kabag Prokopim Setda, Suryadin yang dikonfirmasi mengaku anjloknya harga jagung saat ini bukan kewenangan Pemda Bima. Tapi tanggung jawab Badan Pangan Nasional (BND) dan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Terkait harga komoditi jagung ini bukan kewenangan Pemda, tapi itu kewenangan BPN dan Kementan," kata Suryadin dikonfirmasi Rabu (17/4/2024).
Meski demikian, Pemda Bima telah menyikapi keresehan petani soal harga jagung ini. Melakukan rapat koordinasi (Rakor) bersama sejumlah pihak untuk menemukan solusi atas permasalahan harga jagung.
Baca Juga: Seorang Pria di Bima Ditangkap Polisi Usai Lecehkan Teman Perempuannya