TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guru BK Salah Satu SMA di Bima Diduga Lecehkan Siswinya

Modus pelaku untuk kepentingan penelitian

ilustrasi pelecehan seksual. IDN Times/ istimewa

Kota Bima, IDN Times - Nasib tak menyenangkan dialami seorang siswi SMA di salah satu sekolah di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia diduga jadi korban pelecehan seksual oleh guru bimbingan konseling (BK) inisial ZL.

Kejadian tersebut berlangsung di sekolah setempat pada Sabtu (29/7/2023) lalu. Bermula saat korban dipanggil oleh ZL ke dalam ruangannya menjelang waktu pulang sekolah.

"Di dalam ruangan itu hanya ada pelaku dan korban," kata Kasi Humas Polres Bima Kota, AKP Jufrin, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga: Gubernur NTB Tanggapi Soal Penjabat Bupati Lotim dan Wali Kota Bima

1. Pelaku sentuh bibir, kening dan memeluk korban

Ilustrasi kekerasan/pelecehan seksual. IDN Times/Sukma Shakti

Tak berselang lama, pelaku lalu mulai melancarkan aksi dengan menyebut bahwa korban mirip dengan mantan pacarnya saat masih muda. Setelah itu, pelaku kemudian menyuruh korban beradegan cara memeluk pacar.

"Korban bilang ke pelaku, tidak ada pacarnya dan tidak pernah lakukan itu. Namun pelaku tetap memaksa, sehingga korban terpaksa melakukan hal tersebut," beber Jufrin.

Setelah itu, pelaku lalu mendekati dengan menyentuh bibir, kening hingga berujung memeluk korban. Korban yang merasa dilecehkan, mendorong pelaku hingga jatuh tersungkur di lantai.

"Usai bangun dari lantai, bukannya kapok, pelaku malah meraih dan kembali pegang lengan korban," terangnya.

2. Modus pelaku, untuk kepentingan penelitian

dok. kalderanews.com

Pelaku baru melepas tangan korban, ketika seorang siswi lainnya datang mengetuk pintu ruangan. Setelah ditinggalkan oleh siswi itu, pelaku kemudian kembali mengunci pintu.

"Tidak lama setelah pintu dikunci, lalu datang seorang guru yang memberi informasi waktu pulang," bebernya.

Setelah ditinggal oleh guru tersebut, kepada korban, pelaku mengaku adegan yang dilakukan sebelumnya untuk kepentingan penelitian. Bahkan praktek itu dijanjikan akan kembali dilakukan pada tempo hari berikutnya.

"Setelah itu, korban lalu disuruh keluar ruangan. Saat keluar, dia dalam kondisi menangis dan dilihat sejumlah siswa lain," jelasnya.

Baca Juga: Suporter Sepakbola di Bima Blokade Pengguna Arus Kendaraan

Berita Terkini Lainnya