Ilustrasi beras di gudang Bulog NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Mara mengungkapkan pihaknya juga memasok beras ke daerah yang mengalami defisit pangan seperti NTT dan Bali. Total beras yang sudah dikirim sebanyak 19 ribu ton.
Selain beras, Bulog NTB juga mengirim jagung ke Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali sebanyak 24 ribu ton. Dia menjelaskan, Bulog NTB setiap tahun memasok beras ke daerah-daerah yang mengalami defisit pangan seperti Bali dan NTT.
"Khusus untuk NTT dan Bali memang defisit beras. Setiap tahun sebelumnya kita lakukan pengiriman dari NTB ke NTT dan Bali," ungkapnya.
Sebelumnya, BPS NTB mencatat luas panen padi pada 2025 diperkirakan sekitar 322,50 ribu hektare, mengalami kenaikan sebesar 40,79 ribu hektare atau 14,48 persen dibandingkan luas panen padi di 2024 yang sebesar 281,72 ribu hektare.
Kepala BPS NTB Wahyudin mengatakan produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) pada 2025 diperkirakan sebanyak 2,04 juta ton GKP, mengalami kenaikan sebanyak 291,63 ribu ton GKP atau 16,65 persen dibandingkan produksi padi GKP di 2024 yang sebanyak 1,75 juta ton GKP.
Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) pada 2025 diperkirakan sebanyak 1,70 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 242,04 ribu ton GKG atau 16,65 persen dibandingkan produksi padi GKG di 2024 yang sebanyak 1,45 juta ton GKG. Sedangkan produksi beras pada 2025 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebanyak 965,64 ribu ton beras, mengalami kenaikan sebanyak 137,86 ribu ton beras atau 16,65 persen dibandingkan produksi beras di 2024 yang sebanyak 827,79 ribu ton beras.
Produksi padi Provinsi NTB tahun 2025 diperkirakan mengalami peningkatan 16,65 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya luas panen padi yang diperkirakan sebesar 40,79 ribu hektar karena adanya optimalisasi lahan pertanian dengan bantuan pompa air oleh Dinas terkait sehingga terjadi perluasan areal tanam padi serta peningkatan frekuensi tanam padi.
Selain itu, peningkatan bantuan pupuk dan penggunaan varietas benih unggul di beberapa wilayah di Provinsi NTB, turut menyumbang peningkatan produktivitas padi sehingga berdampak pada peningkatan produksi padi.