20 Tahun Kader Demokrat, Bupati Ende Tiba-tiba Jadi Ketua DPC PDIP

30 Nov 2025, 19:58 WIB

Putra F.D. Bali Mula

Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda. (Dok Prokopim Ende)

Intinya sih...

Yoseph Badeoda pindah dari Demokrat ke PDIP karena terinspirasi oleh Soekarno dan kentalnya hubungan PDIP dengan Ende.
Ketua DPD PDIP NTT tunduk pada keputusan Megawati Soekarnoputri dan menegaskan bahwa keputusan ini sudah final.
Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat NTT menyebut Yoseph pergi tanpa pamit dan akan memanggilnya untuk memberikan klarifikasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kupang, IDN Times - Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda, menjadi sorotan nasional setelah menghadiri Konfercab PDIP se-Daratan Flores di Ende. Ia mengakui telah berpindah dari Demokrat, partai yang membawanta berkarier dalam dunia politik selama 20 tahun, ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Yoseph langsung dilantik menjadi Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Ende 2025- 2030 sesuai keputusan Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP se-daratan Flores–Lembata yang digelar di Graha Ristela, Jalan El Tari, Kecamatan Ende Tengah, Sabtu (29/11/2025).

Pengangkatan Yoseph sebagai anggota dan Ketua DPC PDIP ini pun disebut telah sesuai prosedur dan disahkan oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.

1. Terinspirasi dari Soekarno

Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda. (Dok Prokopim Ende)

Yoseph dalam keterangan persnya mengaku sudah mengundurkan diri dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pada 10 Oktober 2025.

"Dari 10 Oktober saya sudah menyatakan pengunduran diri dan sudah disampaikan kepada DPP Pusat dan tembusan sudah disampaikan kepda DPD," katanya.

Alasan pribadinya beralih ke partai berlogo banteng moncong putih itu karena terinspirasi dari Soekarno, ayah dari Megawati, yang juga pendiri PDIP. Sementara Soekarno pernah diasingkan ke Ende dan melahirkan ideologi Pancasila.

"Karena Ende kota lahirnya Pancasila, kental dengan Bung Karno dan PDI Perjuangan yang sangat dekat dan bagian dari Bung Karno" lanjut dia.

Demokrat dan PDIP sendiri adalah partai yang mendukungnya pada pemilihan kepala daerah 2024 lalu hingga terpilih jadi Bupati Ende. Secara etika, kata dia, kedua partai ini selalu ia hormati.

2. Taat pada keputusan Megawati

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (dok. PDI Perjuangan)

Ketua DPD PDIP NTT, Yunus Takandewa, menyebut ini menjadi keputusan langsung dari Megawati Soekarnoputri dan pihaknya tunduk akannya.

"Sebagai Ketua PDIP NTT kami tunduk pada instruksi Ketua Umum Partai karena dalam peraturan partai 01 tahun 2025 tentang mekanisme penjaringan hingga penetapan DPP ada hak prerogatif Ibu Ketua Umum," jelasnya.

Pada prinsipnya, kata dia, keputusan ini sudah final sehingga pertimbangan dan alasan Megawati mengangkat Yoseph harus ditaati oleh semua kader dan pengurus.

"Sehingga dalam hal ini Dewan pimpinan Daerah NTT mengamankan keputusan dan rekomendasi dari Ibu Ketua Umum dan telah ditetapkan dan ditandatangani langsung oleh Ibu Ketua Umum dan Sekretaris Jendral," tambah dia.

3. Demokrat belum terima pengunduran diri

Kader Demokrat Jateng memakai seragam bertuliskan jargon khas S14P!. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTT bicara lain soal pengunduran diri Yoseph. Kepala Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat NTT, Sebastian Edo, menyebut Yoseph pergi tanpa pamit atau tak sesuai dengan mekanisme partai mereka. Pihaknya akan segera memanggil Yoseph melalui DPC Demokrat Ende agar memberikan klarifikasi.

"Ketua DPC Partai Demokrat Ende akan memanggil yang bersangkutan untuk mengklarifikasi tindakannya," ungkapnya dalam konferensi pers di hari yang sama.

Ia menyebut pemecatan akan diputuskan bila yang bersangkutan tidak membuat klarifikasi dan pihaknya akan merekomendasikan hal itu ke pengurus pusat.