Kabupaten Sumba Timur Kembangkan 3 Ribu Hektare Lahan Sorgum

Pengembangan sejak tahun 2022

Kupang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tengah memusatkan perhatian pada pengembangan pangan lokal, terutama sorgum, di lahan seluas 3.000 hektare.

"Kami kini sedang fokus pada pengembangan sorgum. Meskipun budidaya ini telah dilakukan sejak tahun 2022, namun baru kali ini dilakukan dalam skala besar," ungkap Herman Hunga Njurumana, Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur diberitakan Antara, pada Sabtu (24/2/2024).

1. Pengembangan lahan sorgum tahun 2023

Kabupaten Sumba Timur Kembangkan 3 Ribu Hektare Lahan SorgumANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Herman menjelaskan bahwa pada masa tanam 2023, telah ditanam sebanyak 24 ton benih sorgum, dengan pembagian tujuh kilogram per hektare. Saat ini, para penyuluh sedang memberikan pendampingan kepada petani terkait perawatan tanaman tersebut.

Para petani diminta untuk menjaga kebersihan kebun mereka dan melakukan pemantauan secara berkala guna mendeteksi adanya serangan hama atau penyakit.

"Kami berharap masyarakat dapat menggunakan potensi dan sumber daya lokal lainnya untuk mendukung kebutuhan pangan keluarganya," tambahnya.

Baca Juga: Kapolri Copot Kapolresta Kupang Kombes Rishian Krisna

2. Pengembangan lahan sorgum sejak tahun 2022

Kabupaten Sumba Timur Kembangkan 3 Ribu Hektare Lahan Sorgumilustrasi tepung sorgum dalam wadah (freepik.com/jcomp)

Sebelumnya, pada tahun 2022, pengembangan sorgum dilakukan di lahan seluas 80 hektare yang berlokasi di Kelurahan Watumbaka dan Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai. Hasil produksi benih sorgum dari lahan tersebut mencapai 10 ton.

Herman menekankan bahwa sorgum memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sorgum cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes dan memiliki harga jual yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan jagung.

"Selain itu, sorgum juga membutuhkan jumlah air yang lebih sedikit dibandingkan tanaman lainnya," jelasnya.

3. Pengembangan sorgum di Sumba Timur

Kabupaten Sumba Timur Kembangkan 3 Ribu Hektare Lahan SorgumHasil panen sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Meskipun pengembangan sorgum di kabupaten ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketidaksetujuan sebagian masyarakat terhadap tanaman ini dibandingkan dengan jagung, namun pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur terus melakukan sosialisasi mengenai manfaat sorgum.

Saat ini, sebuah gedung telah dibangun sebagai pusat pengelolaan sorgum di Desa Palakahembi. Dinas memberikan bantuan benih dan pendampingan, sementara pengelolaan gedung tersebut dilakukan oleh masyarakat secara swadaya.

Herman berharap bahwa dengan upaya yang terus dilakukan ini, masyarakat akan semakin memahami pentingnya pelestarian pangan lokal seperti sorgum.

"Sorgum memiliki potensi untuk menggantikan jagung atau beras sebagai sumber pangan utama," tutup Herman.

Baca Juga: Hujan 30 Menit, Kawasan Dukuh Kupang Banjir 30 Sentimeter

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya