Produksi Emas-Tembaga Meningkat, AMMAN Raup Laba Bersih Rp10,59 T

Mataram, IDN Times - PT Amman Mineral Internasional Tbk atau AMMAN mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasional tahun 2024. Melalui entitas anak usaha, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), pemilik konsesi dan operator tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia itu terus mencatat pertumbuhan yang solid dan kinerja yang unggul.
Pada 2024, produksi tembaga dan emas meningkat dibandingkan tahun 2024. AMMAN juga mencatat meraup laba bersih pada 2024 sebesar 642 juta dolar AS atau Rp10,59 triliun (kurs 1 USD = Rp16.508).
"AMMAN kembali melampaui ekspektasi, mencatat peningkatan signifikan dalam produktivitas tambang dan produksi tembaga, emas, serta konsentrat masing-masing melampaui panduan kinerja sebesar 6%, 7%, dan 6%," kata Direktur Utama AMMAN Alexander Ramlie dalam keterangan resmi, Kamis (20/3/2025).
1. Tonggak sejarah produksi emas di tambang Batu Hijau Sumbawa Barat
Dia mengatakan tahun ini juga menjadi tonggak sejarah bagi produksi emas di Batu Hijau, Sumbawa Barat yang sebagian besar disebabkan oleh bijih berkadar tinggi dari Fase 7. Serta fokus tanpa henti pada efisiensi yang terus menjaga posisi AMMAN sebagai salah satu produsen tembaga berbiaya terendah di dunia.
Dia merincikan produksi tembaga meningkat 27% dibandingkan tahun lalu menjadi 395 juta pon, dengan volume penjualan sebesar 288 juta pon. Sedangkan produksi emas meningkat 73% dibandingkan tahun lalu menjadi 802.749 ons, dengan volume penjualan sebesar 611.262 ons.
Sedangkan produksi konsentrat meningkat 39% dibandingkan tahun lalu menjadi 755.083 metrik ton kering, dengan volume penjualan sebesar 570.837 metrik ton kering. Sehingga, produksi tembaga, emas, dan konsentrat melebihi panduan kinerja masing-masing sebesar 6%, 7%, dan 6%.
Dia juga menyebutkan penjualan bersih sebesar US$2.664 juta, meningkat 31% dibandingkan tahun lalu. Kemudian EBITDA sebesar US$1.426 juta, meningkat 40% dibandingkan tahun lalu, dengan margin sebesar 54%.
Sementara, perolehan laba bersih sebesar US$642 juta, meningkat 148% dibandingkan tahun lalu, dengan margin sebesar 24%. Untuk katoda tembaga pertama akan dihasilkan pada akhir Maret 2025.