Rendy Satriawan Jayadi menunjukkan aplikasi BRImo yang digunakan untuk cek transaksi penjualan. (Dok. Rendy)
Dalam menjalankan bisnisnya, Rendy mengandalkan aplikasi BRImo untuk transaksi pembayaran dengan pelanggan. Ia menyadari bahwa dalam bisnis, kecepatan transaksi sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan. Dengan BRImo, ia bisa langsung mengecek mutasi rekening dan mengetahui apakah pembayaran telah dilakukan oleh pelanggan.
“Saya pakai BRImo, jadi bisa tahu lebih cepat saat cek mutasi rekening. Bisa tahu pembayarannya sudah dilakukan. Jadi saya juga bisa lebih cepat mengirimkan pesanan pelanggan,” jelasnya.
Selain mempermudah proses pembayaran, BRImo juga memiliki fitur-fitur yang mendukung operasional bisnis. Menurut Rendy, aplikasi ini sangat ramah bagi pemula dan tidak memerlukan proses yang rumit.
“Transaksi pakai BRImo itu gak ribet, jadi bisa dilakukan dengan cepat,” tambahnya.
Saat ini, Rendy telah mencatat omzet bulanan lebih dari Rp8 juta dari bisnis hidroponiknya. Ia menggunakan sistem tanam bergilir, sehingga bisa memastikan pasokan sayuran tersedia setiap saat.
“Kalau omzet sepekan itu sekitar Rp2 juta, karena pakai sistem rotasi. Jadi gak semuanya kita panen bersamaan,” ujarnya.
Rendy berencana untuk terus mengembangkan bisnisnya dengan menambah jumlah lubang tanam dan meningkatkan kapasitas produksi. Ia ingin merekrut tenaga kerja tambahan agar dapat memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Selain itu, ia mulai mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai tambahan modal.
“Itu belum diisi karena keterbatasan modal. Saya belum pernah meminjam modal KUR di bank, karena saya belum tahu banyak (tentang KUR). Tapi ke depan bisa saja cara itu dicoba untuk menambah modal,” tuturnya.
Rendy memiliki kesempatan untuk mengakses KUR dari BRI. Sebab BRI tidak hanya memberikan KUR pada sektor perdagangan atau usaha saja, melainkan juga pada sektor pertanian hingga peternakan.
“Selain sektor perdagangan, BRI juga memberikan KUR terhadap sektor lainnya. Saat ini total plafon ada Rp226 miliar untuk sektor non-perdagangan seperti pertanian, peternakan dan perikanan,” kata Pemimpin Cabang BRI Selong, Dito Sanjaya Putra, Jumat (21/3/2025).
Selain dapat mengakses KUR, Dito juga mengungkapkan bahwa para pelaku usaha bisa mengajukan pembuatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk memperlancar transaksi bisnisnya.
Saat ini terdapat 7.150 merchant QRIS yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Timur. Pengguna QRIS ini juga dapat menggunakan aplikasi BRImo untuk melakukan pengecekan transaksi atau menggunakan aplikasi BRImerchant.
“Dari total 7.150 merchant QRIS tersebut, saat ini menghasilkan volume transaksi sebesar Rp6,3 miliar selama bulan Januari dan Februari 2025,” kata Dito.