Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petani di Kabupaten Sumbawa Barat belajar tentang pertanian organik. (Dok.AMMAN)
Petani di Kabupaten Sumbawa Barat belajar tentang pertanian organik. (Dok.AMMAN)

Sumbawa Barat, IDN Times - Pertanian masih menjadi salah satu tumpuan hidup masyarakat di Kecamatan Maluk, Benete, dan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Namun, ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia sintetis selama beberapa dekade terakhir membuat tanah semakin kurang subur dan produktivitas lahan menurun. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan masa depan pertanian sekaligus kesejahteraan petani lokal.

Melihat tantangan tersebut, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) memberikan inisiatif baru. Lewat program pengembangan pertanian organik ini diperkenalkan metode budidaya yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Harapannya, program ini tidak hanya memperkuat ekonomi rumah tangga petani, tetapi juga menciptakan fondasi ketahanan pangan yang lebih kokoh di Sumbawa Barat.

1. Pelatihan pertanian organik jadi titik awal perubahan

Petani di Kabupaten Sumbawa Barat belajar tentang pertanian organik. (Dok.AMMAN)

Sebanyak 35 petani dari Desa Maluk dan Benete, termasuk 30 persen di antaranya perempuan, mengikuti pelatihan ekologi tanah yang digelar PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) bersama Aliksa Organik SRI. Program ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis dan memperkenalkan teknik budidaya organik yang lebih ramah lingkungan.

Pelatihan ini menjadi titik awal perubahan pola pikir petani. Mereka tidak lagi hanya mengandalkan pupuk dan pestisida kimia, melainkan mulai memahami peran mikroba dan ekosistem tanah untuk menjaga kesuburan lahan.

“Dulu, kami berpikir harus selalu beli pupuk kimia. Sekarang, kami belajar cara membuat pupuk sendiri dari bahan-bahan di sekitar. Pelatihan ini bukan hanya soal cara bertani, tapi juga soal memupuk harapan bahwa kami bisa lebih mandiri," ujar Syamsudin Majid, salah satu petani di Desa Maluk.

2. Dampak yang diharapkan: sehat, berdaya, dan berkelanjutan

Petani di Kabupaten Sumbawa Barat belajar tentang pertanian organik. (Dok.AMMAN)

AMMAN tidak hanya ingin memberi pengetahuan, tetapi juga menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat. Pertanian organik diyakini mampu meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya produksi, serta menghasilkan pangan yang lebih sehat. Dengan begitu, petani diharapkan bisa meraih kesejahteraan ekonomi sekaligus menjaga kesehatan lingkungan.

“Program Pertanian Organik diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat positif kepada masyarakat, tidak hanya dalam hal peningkatan perekonomian, tetapi juga peningkatan kesehatan masyarakat dan makanan yang dihasilkan,” ungkap Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN.

Menurutnya, inisiatif ini juga menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan praktik pertanian ramah lingkungan di Sumbawa Barat.

3. Dukungan pemerintah untuk ketahanan pangan daerah

Petani di Kabupaten Sumbawa Barat belajar tentang pertanian organik. (Dok.AMMAN)

Program ini mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah. Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat menilai pelatihan ekologi tanah sangat penting untuk meningkatkan produksi sekaligus ketahanan pangan lokal. Edukasi yang diberikan AMMAN dianggap sebagai ilmu mahal yang akan memberi manfaat jangka panjang bagi petani.

“Kami melihat AMMAN telah melakukan upaya nyata, dan pelatihan ekologi tanah ini sangat fundamental

"Kami berharap para petani dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. Kami percaya bahwa dengan mengimplementasikan ilmu ini, produksi pertanian mereka akan meningkat dan mendorong ketahanan pangan di daerah kita," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Jamilatun.

Editorial Team