Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bagian tengah Natura Cafe and Resto. (IDN Times/Linggauni)

Mataram, IDN Times - Pagi itu, pengunjung Natura Cafe and Resto terlihat ramai, namun tetap menawarkan ruang yang lapang dan nyaman bagi pengunjung. Begitu melangkah masuk, nuansa alam langsung terasa. Kicauan burung berpadu dengan semilir angin, menciptakan musik latar yang menenangkan. Puluhan pohon rindang menghadirkan hamparan hijau yang menyegarkan mata, seolah mengundang siapa pun untuk sejenak melupakan hiruk-pikuk kota.

Di balik ketenangan dan keasrian tempat ini, tersimpan kisah perjuangan yang penuh lika-liku. Natura Cafe and Resto bukan sekadar tempat nongkrong biasa, melainkan hasil dari perjalanan panjang yang diwarnai kegagalan, kehilangan dan tekad yang tak tergoyahkan. Baiq Ety Handayani, sosok di balik kesuksesan kafe ini, telah melewati ujian berat. Mulai dari usaha konveksi hancur akibat gempa, insiden kebakaran, hingga tantangan besar dalam menjalanan kafe bernuansa alam.

“Kami sempat terpuruk waktu itu. Setelah gempa 2018, usaha konveksi dan sablon kami mati total. Enam bulan tidak ada pemasukan, kami terpaksa mengandalkan tabungan. Saat itu saya berpikir, kalau tabungan habis, bagaimana?,” kenang Baiq Ety saat ditemui pada Jumat (28/2/2025).

Setelah bisnis konveksi tak lagi bisa bertahan, Baiq Ety dan suaminya mencoba beralih ke bisnis kuliner. Mereka membuka warung ayam geprek dengan tagline "Geprek Nomor Satu di Mataram". Dengan harga yang terjangkau, bisnis ini berkembang pesat dan sukses membuka beberapa cabang di lokasi strategis seperti di Majeluk, Praya dan Pancor. Namun, ketika semuanya tampak berjalan lancar, musibah lain datang.

“Salah satu cabang kami terbakar karena kelalaian. Ada minyak pada wajan di atas kompor yang menyala dan itu memicu kebakaran. Syukurnya tidak ada korban, tapi kami terpaksa menutupnya karena renovasi susah dan membutuhkan biaya besar,” ujar Baiq Ety.

Kejadian ini menjadi pukulan telak. Namun, bagi Baiq Ety, setiap kegagalan adalah pelajaran. Ia dan suaminya memutuskan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang. Dari kejadian ini, mereka mulai berpikir untuk membangun sesuatu yang lebih besar dari warung makan.

Natura Cafe and Resto menjadi sebuah perjalanan baru

Suasana sejuk dan asri di Natura Cafe and Resto. (IDN Times/Linggauni)

Dalam pencarian tempat baru untuk usaha, mereka menemukan lahan bekas kebun bunga yang terbengkalai. Alih-alih melihatnya sebagai lahan kosong, suami Baiq Ety justru melihat peluang.

“Dulu ini tempat jual bunga, pohon-pohonnya masih ada. Kami tidak perlu beli tanaman baru, tinggal merawatnya. Suami saya bilang, ini bisa jadi tempat nongkrong yang beda dari yang lain,” katanya.

Dari ide sederhana itu, Natura Cafe and Resto pun lahir. Berbeda dengan usaha sebelumnya, kafe ini mengusung konsep semi-outdoor dengan nuansa alam yang asri. Pengunjung bisa menikmati udara segar, suara burung di pagi hari dan live music di malam hari.

Tagline kami adalah ‘Natural, bisa ngafe sambil ditemani suasana alam’ . Banyak pelanggan yang datang pagi-pagi hanya untuk menikmati suasana tenang sebelum memulai hari mereka,” ungkap Baiq Ety.

Tantangan dalam mengelola bisnis baru

Editorial Team

Tonton lebih seru di