Mataram, IDN Times - Di tengah pesatnya perkembangan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terdapat kisah inspiratif seorang pengusaha yang sukses membangun bisnisnya dari nol. Dialah Sigit Aprianto, seorang pria berusia 37 tahun yang telah berjuang selama delapan tahun di dunia percetakan hingga kini bisnisnya berkembang pesat.
Keberhasilannya menjadi seorang owner bisnis tidak hanya ditentukan oleh kerja keras dan dedikasi, tetapi juga oleh kemampuannya dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Sigit memanfaatkan aplikasi BRImo untuk mengontrol keuangan bisnisnya dari jarak jauh.
Sigit memulai usahanya di ujung timur NTB, tepatnya di Kota Bima. Jaraknya sekitar 450 kilometer dari Kota Mataram yang merupakan ibu kota Provinsi NTB. Ia memilih lokasi yang jauh itu karena melihat peluang, sebab di sana belum banyak usaha serupa.
Dengan modal terbatas, ia mendirikan Sama-sama Media, sebuah usaha percetakan yang awalnya hanya mengandalkan alat sederhana dan dibantu oleh satu karyawan. Tantangan demi tantangan ia hadapi, mulai dari keterbatasan peralatan hingga sulitnya membangun kepercayaan pelanggan.
Pada awal merintis usaha, Sigit masih menerapkan sistem yang serba-manual. Pemesanan, pembayaran, hingga pencatatan transaksi dilakukan secara konvensional. Hal ini kerap menimbulkan berbagai kendala, terutama dalam mengelola keuangan bisnisnya.
“Salah satu tantangan terbesar adalah menagih pembayaran dari pelanggan yang sering menunggak. Itu membuat arus kas bisnis menjadi tidak stabil,” ujar Sigit mengenang masa-masa sulitnya kepada IDN Times, Minggu (4/3/2025).
Tak jarang, ia harus berulang kali menghubungi pelanggan untuk menagih pembayaran yang tertunda. Beberapa pelanggan bahkan sulit dihubungi, yang menyebabkan terhambatnya operasional bisnis. Namun, Sigit tidak menyerah. Ia terus mencari cara agar bisnisnya tetap berjalan dan berkembang.