Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Layani Angkutan Logistik, ASDP Buka Rute Kapal Feri Lombok-Probolinggo

IMG_20250709_121443_253.jpg
General Manager PT ASDP Cabang Lembar Agus Djoko Triyanto. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) akan membuka rute kapal penyeberangan dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB menuju Pelabuhan Probolinggo, Jawa Timur (Jatim). Pembukaan rute kapal feri jarak jauh atau Long Distance Ferry (LDF) ini rencananya pada akhir Juli 2025.

General Manager PT ASDP Cabang Lembar, Agus Djoko Triyanto menjelaskan pihaknya sudah melakukan survei di Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Probolinggo terkait rencana pembukaan rute ini.

"Saat ini kita sudah melakukan survei pelabuhan baik di Lembar maupun Probolinggo. Kita sedang siapkan untuk armadanya. Kita akan siapkan dua unit kapal crossing dari Lembar satu, dari Probolinggo satu kapal," kata Djoko dikonfirmasi IDN Times, Kamis (10/7/2025).

1. Pengiriman logistik dari NTB ke Jatim bisa lebih cepat dan mudah

Ilustrasi kapal penyeberangan. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi kapal penyeberangan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Djoko menjelaskan pembukaan rute kapal feri jarak jauh Lombok-Probolinggo ini akan mempercepat pengiriman logistik dari NTB maupun Jatim. Selain itu, pembukaan rute ini juga akan membuat biaya pengiriman logistik akan semakin murah.

"Harapannya untuk masyarakat di Kabupaten Probolinggo bisa terpacu untuk perputaran ekonominya. Selalu akan berkembang terus untuk lintasan yang melalui Pelabuhan Lembar. Pengiriman logistik dari Jatim dan NTB akan jauh lebih cepat dan mudah," jelasnya.

2. Mampu tampung 40 kendaraan dan ratusan penumpang

Pelabuhan Lembar Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Pelabuhan Lembar Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Djoko menambahkan bahwa kapal feri yang melayani rute Lombok-Probolinggo mampu mengangkut 40 kendaraan roda empat dan 200 penumpang. Namun, dia mengatakan bahwa angkutan kapal feri jarak jauh ini diutamakan untuk angkutan logistik.

Lama pelayaran rute Lombok-Probolinggo sekitar 21-25 jam. Dia mengatakan rute ini punya prospek yang cukup bagus karena Probolinggo dekat dengan Surabaya yang menjadi pusat ekonomi di Jawa Timur.

Pembukaan rute ini merupakan bagian dari kerja sama misi dagang Jatim dan NTB. "Kami terus mencari lintasan yang pada intinya memudahkan pengguna jasa," terangnya.

3. Transaksi final misi dagang Jatim dan NTB tembus Rp1,068 triliun

Penumpang naik kepal penyeberangan di Pelabuhan Lembar Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Penumpang naik kepal penyeberangan di Pelabuhan Lembar Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pada Rabu (9/7/2025), Pemprov Jatim menggelar misi dagang ke NTB di Mataram. Transaksi final misi dagang Jatim dan NTB menembus angka Rp1,068 triliun. Transaksi dagang antara pengusaha Jatim dan NTB meningkat sangat signifikan dibanding misi dagang yang sebelumnya digelar tahun 2023 dengan transaksi sebesar Rp251,39 miliar.

Bahkan angka ini merupakan transaksi misi dagang tertinggi sepanjang tahun 2025 mengungguli transaksi misi dagang yang dilakukan Pemprov Jatim di Kalimantan Timur pada Mei lalu yang mencapai Rp1,053 triliun. Misi Dagang dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Misi dagang akan membuka peluang baru yang lebih luas bagi dunia usaha serta investasi di Jawa Timur maupun NTB. Transaksi yang tercatat mencapai Rp 1,068 triliun dengan rincian Jatim menjual Rp764,912 miliar dan Jatim membeli Rp153,896 miliar. Selain itu, Jatim berinvestasi senilai Rp 150 miliar.

Menurutnya, hasil transaksi pada misi dagang hari ini bisa tembus Rp 1,068 triliun dan di atas target, karena embrio bisnis Jatim dan NTB sudah terbentuk. Misi Dagang di NTB dihadiri 200 pelaku usaha dari kedua provinsi, terdiri dari 80 pelaku usaha dari Provinsi Jawa Timur dan 120 pelaku usaha dari Provinsi NTB.

Dari hasil transaksi, Jatim menjual produk hasil pakan ikan dan udang, rokok, kopi, cabe, daging ayam beku, daging bebek, ayam kampung, produk batik , fashion dan bumbu dapur organik. Sebaliknya Jatim membeli yellow Fin tuna, tembakau, jagung, hasil perikanan, dan kulit kambing mentah garaman, bibit bawang merah, dan sapi hidup.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us