Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kisah Inspiratif Ibu Muda Bangun Bisnis Pakaian Anak di Mataram

Ratih saat melayani pelanggan. (IDN Times/Linggauni)

Mataram, IDN Times – Kadang, langkah kecil yang diambil dari hobi justru membawa perubahan besar dalam hidup. Itulah kisah Ratih Dewanti Mantika, seorang ibu muda asal Kota Mataram yang berhasil mengubah kegemarannya berbelanja pakaian anak menjadi usaha yang kini terus berkembang. Usaha itu bernama Zee Baby's.

Dimulai dari modal minim dan sambil bekerja kantoran, Ratih membuktikan bahwa konsistensi, keberanian mengambil risiko, serta kecintaan terhadap apa yang dikerjakan bisa menjadi kunci kesuksesan di dunia bisnis. Ratih kemudian memulai bisnis pakaian anak pada tahun 2019.

Awalnya, ia tidak langsung meninggalkan pekerjaannya. Berjualan hanya menjadi aktivitas sambilan, memanfaatkan waktu luang di tengah kesibukan sebagai karyawan.

“Awalnya hanya nyambi saja. Tapi ternyata banyak yang pesan, akhirnya saya berpikir kenapa tidak serius saja sekalian? Akhir 2019 saya putuskan resign dari kantor,” kenang Ratih.

Keputusan itu tentu tidak mudah. Namun, dorongan kuat untuk membesarkan usahanya membuat Ratih yakin bahwa meninggalkan zona nyaman adalah langkah yang perlu diambil.

Dengan modal awal Rp3 juta dari tabungannya, Ratih mulai berbelanja produk pakaian anak dari berbagai pelaku usaha di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Ia memilih produk buatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) karena selain harganya bersaing, kualitasnya juga tidak kalah dengan produk pabrik besar.

1. Mengandalkan penjualan online di awal perjalanan

Mini store Zee Baby's. (IDN Times/Linggauni)

Di awal, Ratih hanya mengandalkan penjualan daring melalui Instagram, WhatsApp, dan Shopee. Ia rajin mengunggah foto produk dan berinteraksi langsung dengan calon pelanggan. Perlahan tapi pasti, akun Instagram bisnisnya mulai mendapatkan banyak perhatian. Kini, akun tersebut sudah memiliki lebih dari 7,3 ribu pengikut.

Ratih memanfaatkan media sosial bukan hanya untuk berjualan, tetapi juga membangun hubungan dengan pelanggan. Ia kerap membagikan tips memilih bahan pakaian yang nyaman bagi anak dan informasi produk baru. Hal ini membuat interaksi menjadi lebih personal.

Melihat perkembangan bisnisnya yang semakin positif, pada akhir tahun 2022 Ratih memberanikan diri membuka mini store di depan rumahnya, di Perumahan Taman Rinjani Permai, Karang Baru, Kota Mataram.

“Tadinya cuma daring saja, akhirnya buka toko kecil biar pelanggan bisa langsung lihat dan pegang barangnya. Apalagi banyak orangtua yang lebih suka langsung memilih baju untuk anak-anak mereka,” ujarnya.

2. Harga produk terjangkau

Produk pakaian anak Zee Baby's. (IDN Times/Linggauni)

Di mini store miliknya, Ratih menawarkan berbagai pilihan pakaian, sandal, dan sepatu anak-anak dari usia nol hingga sepuluh tahun. Harga produknya sangat terjangkau, mulai dari Rp25 ribu untuk pakaian dan Rp65 ribu hingga Rp125 ribu untuk sandal serta sepatu.

Menariknya, hampir semua produknya merupakan hasil karya UMKM yang ia pilih dengan cermat. Ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap pelaku usaha kecil di Indonesia.

“Selain lebih unik, saya juga ingin sama-sama membantu UMKM lain. Produknya bagus-bagus, dan lebih terasa spesial dibandingkan barang massal dari pabrik besar,” kata Ratih.

Model pakaian yang dijual pun beragam, mulai dari casual, formal, hingga pakaian harian. Dengan berbagai pilihan warna dan motif yang lucu, sesuai kebutuhan anak-anak.

Dengan strategi pemasaran yang konsisten dan produk yang berkualitas, usaha Ratih kini menghasilkan omzet yang cukup stabil. Dalam kondisi sepi, omzet bulanannya berkisar Rp10 juta. Namun saat momen-momen tertentu seperti Ramadan dan menjelang Lebaran, omzetnya bisa melonjak hingga Rp40 juta.

“Kalau pas ramai bisa sampai Rp40 juta. Itu biasanya di momen-momen besar, kayak Ramadan, Lebaran, atau akhir tahun,” jelasnya.

Ratih tidak cepat berpuas diri. Ia terus berusaha memperluas jangkauan pasarnya, baik secara daring maupun luring. Ia aktif mengikuti bazar, event komunitas, hingga beriklan di Instagram Ads. Ia juga menggandeng beberapa selebgram lokal untuk meningkatkan brand awareness.

3. Menyediakan berbagai pilihan pembayaran

Penggunaan QRIS BRI (Dok. BRI)

Ratih memahami bahwa kemudahan dalam bertransaksi adalah faktor penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Karena itu, ia menyediakan berbagai metode pembayaran, mulai dari pembayaran tunai, transfer bank, mesin EDC, hingga QRIS. Di toko Ratih, pelanggan juga bisa bertransaksi menggunakan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Sekarang banyak yang nggak bawa uang tunai. Dengan QRIS, pelanggan jadi lebih mudah bayar pakai aplikasi apa pun. Praktis dan cepat,” katanya.

Ketersediaan berbagai metode pembayaran ini menjadi salah satu keunggulan mini store miliknya dibandingkan toko-toko kecil lainnya. Banyak pelanggan lebih memilih menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran, karena dinilai lebih praktis.

Kisah Ratih Dewanti Mantika menjadi salah satu potret semangat baru dalam pertumbuhan UMKM di Kota Mataram. Berdasarkan data NTB Satu Data, saat ini ada lebih dari 22 ribu UMKM yang beroperasi di Mataram. Kehadiran pelaku usaha muda seperti Ratih menambah optimisme terhadap masa depan ekonomi lokal.

Melalui usahanya, Ratih tidak hanya membangun mimpi pribadinya, tapi juga berkontribusi dalam memperkuat ekosistem UMKM dengan mengangkat produk lokal ke pasar yang lebih luas. Dari hobi sederhana menjadi usaha yang menjanjikan, kisah Ratih adalah bukti bahwa keberanian untuk memulai adalah langkah awal menuju perubahan besar.

Perkembangan digital memang menjadii tantangan terbesar bagi para pelaku UMKM saat ini. Menurut Koordinator Rumah BUMN BRI Mataram, Lintang Hadi, di era digital ini para pelaku UMKM harus bersaing dengan pelaku UMKM lainnya dalam hal penjualan yang lebih luas.

“Pada era digital ini, Rumah BUMN sendiri mendukung era digitalisasi, salah satunya yaitu sistem pembayaran menggunakan QRIS yang dapat mempermudah pelaku UMKM untuk melakukan transaksi. Rumah BUMN selalu menawarkan yang terbaik untuk UMKM, untuk mempermudah UMKM dalam menjalankan usahanya, yaitu dengan Program Bank Indonesia dengan menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran digital,” ujar Lintang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us