Mataram, IDN Times - Lombok tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga sebagai pusat penghasil mutiara berkualitas tinggi. Salah satu pelaku usaha yang turut mengangkat pamor mutiara Lombok adalah Setiawati, ia adalah pemilik bisnis mutiara bernama Setia Pearl.
Usaha perhiasan mutiara ini berkembang pesat sejak didirikan pada tahun 2018, hanya tiga bulan setelah gempa besar mengguncang Lombok saat itu. Setia Pearl juga merupakan salah satu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengikuti BRIncubator 2024. Setiawati membawa Setia Pearl pada peringkat ke-5 dari 30 UMKM se-Indonesia yang mengikuti program tersebut.
Sebelum terjun ke dunia bisnis, Setiawati sempat menjadi fasilitator di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan asesmen terhadap bangunan yang rusak akibat gempa. Dalam pekerjaannya, ia melihat banyak toko tutup karena sepinya sektor pariwisata. Dari situ, muncul rasa empati dan keinginan untuk membantu membangkitkan kembali perekonomian para pelaku usaha, khususnya perajin mutiara di Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
Berawal dari sekadar membantu memasarkan produk perajin, Setiawati berhasil mengembangkan jaringan. Saat ini, ia memiliki banyak reseller di berbagai daerah di Indonesia.
"Selama dua tahun saya membantu pemasaran mereka, sampai akhirnya saya memiliki 278 reseller di seluruh Indonesia," kenangnya saat wawancara bersama IDN Times, Kamis (20/3/2025).
Menariknya, bisnis ini dimulai tanpa modal sama sekali. Ia menerapkan sistem pre-order. Di mana produk dipesan terlebih dahulu sebelum dikirim ke pelanggan.
“Saya tidak pernah mau mengirim barang sebelum pembayaran diterima, karena khawatir terjadi kendala di tengah jalan,” tambahnya.
Kini, bisnisnya semakin berkembang dengan menggandeng lebih banyak perajin lokal. Dengan dukungan komunitas dan mitra bisnis, Setia Pearl semakin dikenal di berbagai kalangan.