Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dua orang wisatawan mancanegara menunggu tenggelamnya matahari di Pantai Seger Kuta KEK Mandalika Lombok Tengah (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Iklim investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) dianggap belum maksimal. Sejak diresmikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada 20 Oktober 2017 hanya ada investasi beberapa hotel bintang di kawasan ini. 

Jauh di bawah dari harapan Pemerintah Indonesia. 

Anggota Tim Monitoring Evaluasi dan Akselerasi KEK Pariwisata Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Taufan Rahmadi mengungkapkan, penyebab minimnya investasi di KEK Mandalika. Yakni soal bertele-telenya proses birokrasi hingga mahalnya sewa lahan di tempat ini. 

"Saya mendengar dari kawan-kawan investor ataupun yang akan berinvestasi bahwa, pertama, birokrasi harus dibuat lebih sederhana. Kedua, harga sewa lahan. Mereka berharap harga sewa lahan diberikan keleluasaan," kata Taufan dikonfirmasi IDN Times, Sabtu (8/7/2023).

1. InJourney perlu mendesain ulang skema investasi di KEK Mandalika

Anggota Tim Monitoring Evaluasi dan Akselerasi KEK Pariwisata Kemenparekraf, Taufan Rahmadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Taufan, InJourney sebagai Holding BUMN Pariwisata perlu mendesain ulang skema investasi di KEK Mandalika. Kebijakan yang tentunya bisa diterapkan pula pada KEK lain di Indonesia guna menarik investasi dan permodalan. 

"Sehingga ada sebuah skema investasi yang bisa membuat investor tertarik berinvestasi di KEK Mandalika. Tidak hanya investor dari luar tapi juga investor lokal tak boleh dikesampingkan," ujarnya.

2. Sewa lahan dinilai cukup mahal

Editorial Team

Tonton lebih seru di