Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fasilitas smelter dan pemurnian logam mulia AMMAN di Sumbawa Barat. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Nilai ekspor provinsi NTB (NTB) pada November 2024 anjlok sebesar 94,71 persen dibandingkan Oktober 2024. Nilai ekspor NTB pada November 2024 dibandingkan November 2023 anjlok cukup tajam yaitu sebesar 97,78 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Wahyudin mengungkapkan penyebab anjloknya nilai ekspor NTB. Dia mengatakan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) tidak lagi mengekspor konsentrat hasil tambang.

Konsentrat tambang emas dan tembaga di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat disimpan untuk kebutuhan smelter yang tuntas dibangun dengan investasi sebesar Rp21 triliun.

"Benar, ekspor kita (NTB) itu tidak ada lagi ekspor tambang. Walaupun secara izin ekspor, PT Amman Mineral bisa melakukan ekspor konsentrat sampai 31 Desember 2024," kata Wahyudin di Mataram, Senin (16/12/2024).

1. Hasil tambang disimpan di dua gudang

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wahyudin menjelaskan PT AMNT tidak melakukan ekspor konsentrat hasil tambang untuk persiapan operasional smelter. Sejak Oktober lalu, PT Amman Mineral sudah melakukan uji coba pengoperasian smelter. Kemudian pada November dan Desember, smelter mulai beroperasi dengan kapasitas yang sedikit lebih besar dibandingkan pada Oktober.

Diungkapkan, hasil tambang di Batu Hijau Kabupaten Sumbawa Barat saat ini ditampung di dua gudang. Pertama, gudang PT AMNT dengan kapasitas 300 ribu ton konsentrat dan gudang PT Amman Mineral Industri (AMIN) dengan kapasitas 300 ribu ton.

"Sehingga hasil tambang yang dikelola PT Amman Mineral saat ini ditampung di gudang untuk kebutuhan industri smelter yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp21 triliun. Sehingga pada ekspor pada bulan November tidak ada ekspor tambang. Yang ada ekspor non tambang," jelasnya.

2. Lima negara tujuan ekspor NTB terbesar pada November 2024

Mutiara yang menjadi salah satu komoditas ekspor non tambang dari NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Secara rinci, Wahyudin menyebutkan nilai ekspor Provinsi NTB Bulan November 2024 sebesar US$ 5.560.063 mengalami penurunan sebesar 94,71 persen jika dibandingkan dengan ekspor Bulan Oktober 2024 sebesar US$ 105.102.437.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, nilai ekspor Provinsi NTB Bulan November 2024 mengalami penurunan sebesar 97,78 persen. Dimana tercatat Nilai ekspor Provinsi NTB pada Bulan November 2023 sebesar US$ 250.439.226.

Nilai ekspor Provinsi NTB Bulan November 2024 menurut negara tujuan menunjukkan Amerika Serikat menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar yaitu US$ 2.676.342 atau sekitar 48,14 persen.

Negara dengan nilai ekspor Provinsi NTB Bulan November 2024 tertinggi kedua adalah Vietnam dengan nilai US$ 1.158.564 atau sekitar 20,84 persen, kemudian disusul Cina yaitu sebesar US$ 604.892 atau sekitar 10,88 persen.

Nilai ekspor Provinsi NTB Bulan November 2024 tertinggi keempat ditujukan ke Australia dengan nilai US$ 449.337 atau sekitar 8,08 persen dan kelima ditujukan ke Jepang dengan nilai US$ 310.215 atau sekitar 5,58 persen. Sedangkan niilai ekspor Provinsi NTB ke negara lain hanya mencapai 6,49 persen dari total ekspor.

3. Ikan dan udang komoditas ekspor terbesar NTB bulan November 2024

Produk ekspor olahan ikan beku dari NTB tujuan Amerika Serikat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dia menyebut kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan November 2024 adalah ikan dan udang sebesar US$ 2.872.900 (51,67 persen), buah-buahan sebesar US$ 1.116.363 (20,08 persen).

Kemudian perhiasan atau permata sebesar US$ 900.254 (16,19 persen), garam, belerang, kapur sebesar US$ 305.050 (5,49 persen), biji-bijian berminyak sebesar US$ 140.467 (2,53 persen), benda-benda dari besi dan baja sebesar US$ 91.036 (1,64 persen).

Sedangkan kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Bulan Oktober 2024 adalah barang galian atau tambang non migas sebesar US$ 98.625.642(93,84 persen), ikan dan udang sebesar US$ 3.272.929(3,11 persen).

Kemudian perhiasan atau permata sebesar US$ 1.305.345(1,24 persen), daging dan ikan olahan sebesar US$ 838.071(0,80 persen), buah-buahan sebesar US$ 378.030(0,36 persen), garam, belerang, dan kapur sebesar US$ 317.646(0,30 persen).

Editorial Team