Digitalisasi, BRI Praya Gencarkan Penggunaan QRIS di Lombok Tengah

Lombok Tengah, IDN Times – Komitmen Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam mendukung digitalisasi pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus diperkuat melalui berbagai inovasi layanan keuangan. Salah satunya adalah pemanfaatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang kini menjadi solusi pembayaran digital andalan di kalangan pelaku UMKM.
Melalui Kantor Cabang Praya, BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan QRIS di wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Hingga Maret 2025, terdapat 6.431 merchant yang telah menggunakan QRIS BRI.
“Perkembangan penggunaan QRIS di Lombok Tengah menunjukkan tren yang sangat positif. Ini menandakan bahwa pelaku usaha mulai sadar akan pentingnya sistem pembayaran digital yang aman dan efisien,” ungkap Pemimpin Cabang BRI Praya, Arvian Tristianto, Selasa (29/4/2025).
1. Praktis dan aman

Penggunaan QRIS memberikan banyak keuntungan bagi pelaku UMKM, tidak hanya dari sisi efisiensi, tetapi juga keamanan transaksi. Dengan satu kode QR, merchant bisa menerima pembayaran dari berbagai aplikasi dompet digital tanpa harus menyiapkan banyak kode QR berbeda.
“Dengan QRIS BRI, penjual tidak perlu lagi menyiapkan banyak kode QR. Cukup satu untuk semua aplikasi pembayaran. Ini sangat memudahkan,” ujar Arvian.
Selain itu, transaksi digital juga mengurangi risiko penerimaan uang palsu dan pencurian uang tunai. Semua transaksi tercatat otomatis, sehingga mempermudah pencatatan keuangan dan pelaporan pajak.
“Riwayat transaksi yang rapi dan terstruktur bahkan bisa meningkatkan kelayakan kredit apabila merchant ingin mengajukan pinjaman ke bank,” tambah Arvian.
2. Edukasi digital langsung ke lapangan

Menyadari pentingnya pendekatan langsung, BRI Praya menerapkan strategi jemput bola untuk mendorong adopsi QRIS. Tim BRI aktif melakukan canvassing (memeriksa langsung, red) ke pasar-pasar tradisional, pusat kuliner, dan lokasi UMKM lainnya.
“Kami secara kontinyu melakukan canvassing ke merchant-merchant yang belum memiliki QRIS BRI. Kami tidak hanya menawarkan layanan, tapi juga memberikan edukasi cara penggunaannya,” jelas Arvian.
Pendekatan ini dinilai efektif karena banyak pelaku UMKM yang sebenarnya tertarik dengan pembayaran digital, tetapi belum memahami cara implementasinya secara teknis. Salah satu UMKM di Lombok Tengah yang menggunakan QRIS adalah toko kue Sweet Bite Lombok.
“Pakai QRIS itu sangat praktis. Dari awal buka toko, saya sudah menyediakan QRIS BRI untuk pembayaran oleh pelanggan. Apalagi pelanggan saya kebanyakan pakai BRI juga, jadi ini sangat memudahkan saya dan pelanggan saya,” kata Owner Sweet Bite Lombok, Mitta Puji Apriani, Selasa (29/4/2025).
3. Mendukung UMKM naik kelas dan tumbuh berkelanjutan

Melalui adopsi QRIS, BRI Praya tidak hanya memperluas akses transaksi digital, tetapi juga membantu pelaku usaha untuk lebih profesional dalam mengelola keuangan. Hal ini sejalan dengan visi BRI untuk mendorong UMKM naik kelas secara berkelanjutan.
QRIS tidak hanya mempercepat transaksi, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi pelaku usaha untuk terhubung dengan layanan keuangan lainnya seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), asuransi mikro, hingga program pelatihan bisnis.
“Kami ingin memastikan bahwa digitalisasi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM, mulai dari transaksi harian hingga akses pembiayaan,” kata Arvian.
Dengan kombinasi strategi lapangan, edukasi, dan integrasi layanan, BRI Praya berupaya mendorong transformasi ekonomi lokal berbasis teknologi. Harapannya, kehadiran QRIS tidak hanya mempermudah pembayaran, tetapi juga meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi masyarakat Lombok Tengah dalam jangka panjang.