Kerajinan anyaman tas yang diproduksi di Desa Labuhan Lombok. (Dok. Haris Munandar)
Labuhan Lombok juga dikenal dengan sektor wisatanya. Pada tahun 2023, desa ini berhasil masuk dalam daftar 500 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Potensi wisata yang dimiliki semakin mendukung perekonomian masyarakat setempat. Keberadaan objek wisata ini juga menjadi salah satu potensi desa yang menjadi salah satu poin penilaian pada saat mengajukan diri sebagai Desa BRILiaN.
“Kami selalu mendukung berbagai kegiatan di desa, termasuk dalam pengembangan wisata dan ekonomi kreatif,” kata Sitti Zaenab.
Berbagai sektor usaha berkembang di desa ini, mulai dari pertanian, perikanan, industri kreatif hingga tambak udang. Warga pada setiap wilayah di desa memiliki karakteristik pekerjaan yang berbeda sesuai dengan kondisi geografisnya.
“Di sini ada 11 wilayah kekadusan. Masing-masing punya karakteristik berbeda. Misalnya satu wilayah itu kebanyakan sebagai petani, kemudian satu wilayah lagi nelayan dan sebagainya,” ujarnya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Harmoni Desa Labuhan Lombok, Haris Munandar mengatakan bahwa keberadaan sektor wisata dan ekonomi kreatif di desa ini memberikan dampak yang cukup baik bagi masyarakat sekitar.
“Saat mengajukan itu banyak hal yang harus kita persiapkan agar memenuhi syarat menjadi Desa BRILiaN. Tapi semuanya terbayar setelah desa kami dipilih menjadi Desa BRILiaN tahun 2022 lalu,” kata Haris.
Objek wisata yang diusulkan menjadi salah satu potensi desa adalah wisata Bukit Kayangan. Bukit ini memiliki daya tarik yang memukau, sehingga pada saat itu bisa mendatangkan banyak wisatawan. Selain itu, terdapat pula kerajinan tangan berupa tas anyaman yang hingga saat ini masih eksis dan dipasarkan secara luas.
“Kami punya banyak potensi desa, salah satunya Bukit Kayangan. Semoga ke depan semakin banyak wisatawan yang berkunjung. Ada juga kerajinan tangan yang dijual setiap hari dan ada juga yang dibuat berdasarkan pesanan,” ujar Haris.