Ilustrasi tanda orang bermental miskin yang harus kamu hindari. (Pinterest/Ihr Weg)
Berkaitan dengan perilaku positif yang beracun, kamu mungkin sering mengalami kebingungan dalam memperlihatkan sikap ketika berhadapan dengan orang tertentu. Kebingungan tersebut bisa jadi muncul karena adanya sikap toxic positivity. Padahal, memberi dukungan baik kepada diri sendiri atau orang lain bukan berkaitan dengan perkataan yang “sempurna” atau tepat.
Ketika ingin memberi dukungan kepada diri sendiri atau orang lain, kamu perlu memperlihatkan sikap dengan memperhatikan berbagai aspek terkait. Tak hanya dengan siapa kamu berbicara, tetapi juga perhatikan topik serta situasi.
Untuk bisa memberikan dukungan yang tepat, kamu perlu memperhatikan 4 aspek dalam berkomunikasi, diantaranya:
1. Curiosity
Rasa ingin tahu membuat kamu ingin belajar dari orang-orang sekitar. Kamu ingin mengetahui hal-hal yang memberi rasa aman, bagaimana cara kamu ingin dibantu ketika mengalami kesusahan, ataupun bantuan yang kamu inginkan ketika berada dalam kondisi yang buruk atau krisis. Curiosity membantu kamu untuk selalu mengungkapkan pertanyaan, terbuka untuk berubah.
2. Understanding
Pemahaman bisa terjadi setelah ada curiosity. Pemahaman tidak sama dengan persetujuan, tetapi mampu membuat kamu memperoleh gambaran lebih jelas tentang sesuatu. Oleh karena itu, pemahaman memberi ruang terjadinya perubahan.
3. Validation
Dalam proses ini, kamu perlu mencari tahu kemungkinan yang bisa terjadi. Lalu, apakah kemungkinan itu bisa dipraktikkan atau tidak?
4. Empathy
Kamu perlu empati yang mengutamakan adanya ruang untuk perasaan. Pahami lawan bicara dan berikan kesempatan mereka untuk mengungkapkan perasaan.