5 Hal ini Kerap Jadi Patokan Orang Tua saat Memilih Calon Menantu

Setiap orang tua tentu ingin agar anaknya selalu mendapatkan yang terbaik, termasuk dalam mendapatkan pasangan hidup. Oleh sebab itu, setiap orang tua tentu ingin berpatisipasi dalam memilih pasangan hidup untuk anaknya.
Saat orang tua berpartisipasi dalam memilih pasangan hidup untuk anaknya, ada beberapa hal yang kerap dijadikan patokan mereka untuk memilih calon menantunya. Penasaran apa saja patokannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Agama dari calon menantu
Setiap orang tua tentu ingin anaknya mendapatkan pasangan hidup yang seiman. Karena dengan memiliki pasangan yang agama yang sama, orang tua berpikiran jika anaknya akan lebih bahagia karena memiliki kepercayaan dan tujuan hidup yang sama.
Oleh sebab itu, agama menjadi patokan yang pertama dalam memilih calon menantu. Ini juga menentukan apakah calon menantunya mampu saling membimbing dengan anaknya menjadi keluarga yang harmonis dan taat beragama.
2. Latar belakang keluarga calon menantu
Selain agama, latar belakang keluarga juga merupakan hal yang kerap dijadikan patokan oleh orang tua dalam memilih calon menantu. Pasalnya, orang tua tidak ingin jika anaknya mendapat pasangan dengan latar belakang keluarga yang buruk, karena takut jika anaknya nanti tidak bisa bahagia.
Misalnya saja jika keluarga calon menantunya bukan orang yang baik atau memiliki catatan kriminal. Tentu orang tua takut jika calon menantunya juga memiliki sifat yang buruk seperti keluarganya, karena bagaimana pun juga sifat orang tua bakalan menurun kepada anaknya.
Oleh sebab itu, jangan tersinggung jika misalnya orang tuamu menanyakan latar belakang keluarga pasanganmu, karena mereka hanya mengkhawatirkan kebahagiaanmu.
Baca Juga: Nikmatnya Kuliner Sate Ikan Tanjung Khas Lombok Utara, Bikin Nagih!
3. Riwayat pendidikan calon menantu
Bisa memiliki menantu yang cerdas dan berpendidikan tinggi merupakan impian bagi semua orang tua. Pasalnya menantu yang cerdas dan memiliki pendidikan yang tinggi, dipercaya bisa membahagiakan anak mereka, karena selain bisa memberikan materi yang berkecukupan, juga bisa memperlakukan anaknya dengan baik.
Karena seseorang yang pendidikannya tinggi, biasanya lebih berhati-hati dalam bertindak dan memilikiattitude yang baik. Oleh sebab itu, riwayat pendidikan juga merupakan salah satu hal yang dijadikan patokan orang tua dalam memilih calon menantu.
Namun bukan berarti orang yang tidak memiliki pendidikan tinggi tidak akan dipilih menjadi menantu karena dianggap tidak memiliki attitude yang baik. Itu semua tergantung dari dirinya masing-masing.
Jika pendidikanmu tidak tinggi, namun kamu memiliki perilaku yang baik, orang tua pasanganmu tentu tetap akan merestuimu, karena mereka percaya dengan tingkah lakumu yang baik tersebut, anaknya bisa tetap bahagia.
4. Pekerjaan calon menantu
Semua orang tua tentu menginginkan memiliki calon menantu yang mapan. Dengan begitu, kehidupan anaknya akan terjamin. Namun bukan berarti mereka tidak akan merestui jika calon menantunya belum mapan.
Mereka akan melihat apa pekerjaan dan bagaimana menantunya bekerja. Jika calon menantunya memiliki pekerjaan yang halal dan pekerja keras, maka tentu orang tua akan tetap menerimanya sebagai menantu mereka.
5. Kepribadian calon menantu
Kepribadian calon menantu juga merupakan salah satu hal yang dijadikan patokan orang tua dalam memilih pasangan hidup untuk anaknya. Pasalnya, mereka tidak akan menyetujui jika calon menantunya memiliki perangai yang buruk dan tidak bisa memperlakukan anaknya dengan baik.
Selain itu, orang tua juga tidak menyukai jika calon menantunya tidak bisa bersikap baik dan sopan pada mereka. Oleh sebab itu, sebaiknya jaga sikap saat diajak pasanganmu berkunjung ke rumahnya.
Itulah 5 hal yang kerap dijadikan patokan orang tua dalam memilih menantunya. Meski terkesan sedikit cerewet dan pemilih, namun percayalah bahwa yang diharapkan oleh orang tuamu hanya kebahagiaanmu saja.
Baca Juga: Wabah Meluas, 4.174 Ekor Sapi di Lombok Terjangkit Virus PMK
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.