Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Wajah Rupawan Gak Jadi Jaminan Gak Bakal Diselingkuhi

ilustrasi wajah rupawan gak jadi jaminan gak bakal diselingkuhi (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang berpikir kalau punya wajah rupawan bisa bikin hubungan asmara jadi lebih aman. Kesannya, pasangan yang cakep itu gak mungkin diselingkuhi karena mereka udah punya paket lengkap paras menawan, daya tarik tinggi, dan mungkin juga hidup yang kelihatan sempurna.

Tapi kenyataannya, banyak artis, model, atau selebgram dengan wajah sempurna yang tetap mengalami pengkhianatan dalam hubungan. 

Perselingkuhan sering kali bukan masalah penampilan, tapi lebih dalam dari itu. Ada banyak faktor lain yang bisa bikin seseorang selingkuh, mulai dari kurangnya koneksi emosional sampai dorongan impulsif yang gak ada hubungannya sama sekali dengan wajah pasangan.

Jadi, kalau kamu masih berpikir kecantikan atau ketampanan bisa jadi tameng dari perselingkuhan, mungkin kamu perlu mempertimbangkan beberapa alasan ini.

1. Daya tarik yang tinggi bisa bikin pasangan jadi kurang usaha

ilustrasi wajah rupawan gak jadi jaminan gak bakal diselingkuhi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat seseorang punya wajah yang rupawan, mereka sering dianggap sebagai hadiah dalam hubungan. Pasangannya mungkin merasa beruntung bisa bersama mereka, tapi di sisi lain, ada kemungkinan usaha untuk menjaga hubungan jadi lebih rendah.

Orang yang merasa sudah mendapatkan sesuatu yang wah kadang terlena dan kurang menghargai apa yang dimilikinya. Ini bisa bikin mereka kurang berusaha untuk tetap menjaga hubungan tetap hidup dan menarik.

Di saat pasangan mulai merasa bosan atau butuh validasi lain di luar hubungan, mereka bisa aja mencari perhatian dari orang lain. Bukannya karena pasangan mereka kurang menarik, tapi justru karena daya tarik tinggi itu dianggap sebagai sesuatu yang pasti ada dan gak lagi diperjuangkan. Kalau hubungan kehilangan keseimbangan ini, perselingkuhan bisa jadi salah satu jalan keluar buat mereka yang mencari sesuatu yang berbeda.

2. Ketertarikan fisik itu gak selalu berarti koneksi emosional yang kuat

ilustrasi wajah rupawan gak jadi jaminan gak bakal diselingkuhi (vecteezy.com/supermao9)

Banyak orang tertarik sama wajah rupawan, tapi itu gak selalu berarti hubungan yang terjalin bakal punya koneksi emosional yang dalam. Kecantikan atau ketampanan memang bisa jadi daya tarik awal, tapi hubungan jangka panjang butuh lebih dari itu. Kalau hubungan cuma dibangun di atas fisik, ada kemungkinan salah satu pihak bakal merasa kurang puas secara emosional.

Orang yang selingkuh sering kali mencari sesuatu yang gak mereka dapatkan dari hubungan utama mereka. Bisa jadi mereka merasa kurang dihargai, kurang dipahami, atau sekadar butuh percakapan yang lebih bermakna. Kalau pasangan yang rupawan gak bisa memenuhi kebutuhan emosional ini, kemungkinan besar mereka tetap bisa diselingkuhi, bukan karena kurang menarik, tapi karena ada kekosongan emosional yang gak terpenuhi.

3. Banyaknya godaan justru bisa jadi bumerang

ilustrasi wajah rupawan gak jadi jaminan gak bakal diselingkuhi (pexels.com/bestyy38105321)

Wajah yang menarik sering kali membawa lebih banyak perhatian, baik dari lawan jenis maupun dari lingkungan sekitar. Ini bisa jadi berkah, tapi di sisi lain, juga bisa jadi bumerang dalam hubungan. Pasangan yang punya wajah rupawan cenderung lebih sering mendapat godaan atau rayuan dari orang lain, entah di dunia nyata atau media sosial.

Hal ini bisa memicu rasa cemburu atau ketidakamanan dalam hubungan, terutama kalau pasangannya merasa gak cukup percaya diri. Rasa curiga yang berlebihan bisa memicu pertengkaran, dan kalau hubungan udah mulai rapuh, ada kemungkinan salah satu pihak malah tergoda mencari kenyamanan di tempat lain.

Jadi, meskipun wajah rupawan bisa menarik banyak perhatian, hal ini juga bisa menimbulkan tantangan dalam mempertahankan hubungan yang sehat.

4. Ekspektasi yang terlalu tinggi bisa jadi beban

ilustrasi wajah rupawan gak jadi jaminan gak bakal diselingkuhi (pexels.com/ bestyy38105321)

Orang yang punya pasangan rupawan sering kali punya ekspektasi yang gak realistis. Mereka mungkin berharap pasangan mereka selalu tampil sempurna, selalu menyenangkan, atau selalu bisa memenuhi standar tertentu dalam hubungan. Padahal, setiap orang punya kekurangan dan hari-hari buruk mereka sendiri.

Ketika ekspektasi ini gak terpenuhi, bisa muncul rasa kecewa atau kejenuhan dalam hubungan. Beberapa orang mungkin merasa hubungan mereka gak seindah yang mereka bayangkan di awal, lalu mulai mencari kesenangan di luar.

Perselingkuhan dalam kasus ini bukan soal mencari seseorang yang lebih menarik secara fisik, tapi lebih ke upaya melarikan diri dari tekanan atau harapan yang terlalu besar.

5. Perselingkuhan sering kali bukan tentang fisik, tapi soal ego dan dinamika hubungan

ilustrasi wajah rupawan gak jadi jaminan gak bakal diselingkuhi (vecteezy.com/bestyy38105321)

Banyak orang selingkuh bukan karena pasangan mereka kurang menarik, tapi karena mereka sendiri punya masalah dengan ego atau dinamika hubungan mereka. Ada orang yang selingkuh sebagai bentuk pembuktian diri, ada juga yang merasa lebih berkuasa saat bisa menaklukkan lebih dari satu hati. Dalam beberapa kasus, perselingkuhan bisa terjadi karena seseorang merasa kurang dihargai atau ingin mencari validasi dari orang lain.

Selain itu, ada juga yang selingkuh sebagai bentuk balas dendam emosional. Bisa jadi mereka merasa diabaikan, kurang dicintai, atau bahkan hanya ingin merasakan sesuatu yang baru. Dalam kasus ini, wajah rupawan gak ada hubungannya sama sekali. Perselingkuhan lebih sering berkaitan dengan ketidakpuasan pribadi daripada sekadar soal fisik semata.

Wajah yang rupawan memang bisa jadi nilai tambah dalam hubungan, tapi itu gak berarti seseorang kebal dari perselingkuhan. Jadi, kalau selama ini kamu berpikir kalau punya pasangan cakep bakal bikin hubungan lebih aman, mungkin perlu dipikirkan lagi. Karena pada akhirnya, yang bikin hubungan bertahan bukanlah seberapa menarik wajah pasanganmu, tapi seberapa kuat kalian berdua menjaga dan menghargai satu sama lain.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us