Pernikahan dahulu dianggap sebagai tahapan wajib dalam kehidupan orang dewasa. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, tren pernikahan mengalami pergeseran besar, terutama di kalangan generasi muda. Semakin banyak orang memilih untuk menunda pernikahan atau bahkan mempertimbangkan untuk tidak menikah sama sekali.
Fenomena ini bukan sekadar pilihan personal, melainkan refleksi dari perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang signifikan. Menunda pernikahan bukan berarti takut akan komitmen, melainkan seringkali merupakan bentuk kesadaran diri yang lebih tinggi terhadap tanggung jawab yang akan diemban.
Individu masa kini cenderung mempertimbangkan banyak aspek sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, mulai dari kondisi finansial, kesiapan emosional, hingga aspirasi hidup jangka panjang.
Berikut 5 alasan utama yang sering menjadi pertimbangan dalam keputusan untuk menunda pernikahan.