Ketika masih dalam masa Pemerintahan Hindia Belanda, wilayah Kabupaten Lombok Barat adalah salah satu Onder Afdeling di bawah kuasa Afdeling Lombok yakni Onder Afdeling van west Lombok yang dipimpin oleh Controleur. Onder Afdeling menurut hierarki kelembagaan sama saja dengan Regenschap (Kabupaten).
Berbeda dengan masa Pendudukan Jepang, status Lombok Barat diubah menjadi daerah administratif yang dikenal dengan Bun Ken yang dikepalai oleh Bun Ken Kanrikan. Status ini digunakan sampai Jepang menyerahkan kekuasaan kepada para sekutu Belanda (NICA) di tahun 1945.
Di bawah kekuasaan NICA, wilayah Indonesia Timur dibagi menjadi beberapa wilayah administratif yang dinamakan Neo Landschappen termasuk di dalamnya semua bekas Afdeling (Stb. No. 15 Th. 1947). Dalam daerah Neo Landschap Lombok, daerah Lombok Barat adalah salah satu wilayah administratif yang dipimpin oleh Hoofdvan Plastselijk Bestuur sebagai ganti nama dari controleur.
Kabupaten Lombok Barat sendiri membawahi sebanyak 10 Kecamatan, 3 Kelurahan, juga 119 Desa. Pada tahun 2017, tercata jumlah penduduk kabupaten Lombok Barat ini mencapai 713.848 jiwa dan memiliki luas wilayah mencapai 896,56 km² begitu juga sebaran penduduk mencapai 796 jiwa/km².
Ketika Konferensi Meja Bundar sudah selesai berlangsung, serta terjadinya pemulihan kekuasaan Negara RI 27 Desember 1949. Berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari beberapa Negara Bagian, diantaranya adalah Negara Indonesia Timur (NIT). Menurut UU Pemda NIT No.44 Tahun 1950 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa daerah administratif Lombok Barat menjadi daerah bagian yang otonom.
Namun ketika dipraktikan, otonomi ini tidak pernah dilaksanakan sepenuhnya karena tidak dipimpin oleh Kepala Daerah Bagian tetapi oleh seorang Kepala Pemerintahan setempat yang bersifat administratif belaka.
Begitu banyak tempat wisata yang dipersembahkan oleh Kabupaten Lombok Barat antara lain: Pantai Senggigi, Taman Narmada, Hutan Sesaot, Pantai Sekotong dengan beberapa Gili (Gili = Pulau Kecil dalam bahasa Sasak/Lombok), Bukit Malimbu, Pantai Kerandangan, Pantai Batu Bolong, Pemandian dan Hutan Lindung Suranadi, Hutan Wisata Pusuk, Taman Suranadi, Pura Batu Bolong.