Dalam dunia yang penuh tekanan, menjadi optimis bukan hanya soal merasa bahagia, ternyata juga berkaitan erat dengan kualitas dan panjangnya hidup seseorang. Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa individu dengan pandangan hidup yang positif cenderung memiliki usia harapan hidup lebih tinggi dibandingkan mereka yang pesimis.
Optimisme bukanlah sekadar bentuk pemikiran positif belaka, melainkan suatu gaya berpikir yang terbukti memberikan dampak nyata pada kesehatan fisik dan mental. Optimisme dapat memengaruhi tubuh kita pada tingkat biologis. Misalnya, orang optimis cenderung memiliki tekanan darah yang lebih stabil, sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, serta risiko penyakit kronis yang lebih rendah.
Penulis akan mengulas bagaimana dan mengapa optimisme berdampak besar pada umur panjang melalui lensa ilmiah, psikologis, dan medis.