3 Tantangan Membangun dan Menjalankan Usaha Seorang Diri

18 Mei 2025, 05:00 WIB

ilustrasi seorang pengusaha (pexels.com/Liza Summer)

Salah satu pilihan yang diambil untuk mendapatkan penghasilan adalah dengan membuka usaha. Sekilas tampaknya ini bukan suatu hal yang begitu rumit karena terbukti banyak orang mengambil keputusan tersebut.

Sayang sekali, tentu saja realita yang terjadi tidaklah semudah yang dibayangkan, apa lagi bila bisnis itu dibangun dan dijalankan seorang diri.

Idealnya, suatu usaha memang harus ditangani oleh sekelompok orang yang kompeten di bidangnya masing-masing agar bisa berkembang secara maksimal. Namun, bagi orang-orang yang baru merintis bisnis dengan modal terbatas, jelas kesulitan untuk membayar karyawan.

Oleh sebab itu, mereka harus berupaya sedemikian rupa agar usahanya bisa terus berjalan, hingga akhirnya mampu berkembang dan siap untuk membuka lapangan kerja. Ya, memang ini berat, tetapi bila kamu cukup tertarik untuk mencobanya, pahami beberapa tantangan yang akan dihadapi berikut ini.

1.Siap untuk menjalankan peran utama dan peran tambahan seorang diri

ilustrasi seseorang yang merasa stres dengan pekerjaan (pexels.com/Thirdman)

Mewujudkan keinginan untuk membangun dan menjalankan usaha seorang diri tentu saja bukan perkara remeh. Pasalnya, selain berperan sebagai pemilik, kamu juga harus siap untuk sekaligus bekerja sebagai karyawan.

Tidak hanya itu, semua aspek pun menjadi tanggung jawabmu, mulai dari berhadapan dengan klien, mengatur keuangan, memikirkan inovasi untuk mengembangkan usaha, dan sebagainya.

Situasi semacam ini tentu dapat menimbulkan rasa lelah yang luar biasa, baik secara fisik mau pun mental. Namun demikian, tidak ada pilihan selain terus maju demi mempertahankan usaha agar tetap berjalan. Nah, sekarang coba tanyakan pada diri sendiri, kira-kira bakal siap atau tidak ya kalau harus menjalani keadaan seperti ini?

2.Harus rela mengalihkan waktu bersantai untuk fokus berinovasi

ilustrasi seseorang yang sedang berpikir (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak yang mengira bahwa membuka usaha sendiri jauh lebih santai dari pada bila harus bekerja pada orang lain. Pemikiran ini sering muncul dari adanya kebebasan para pengusaha untuk menentukan jadwal secara mandiri, sehingga bisa libur kapan saja kalau mau. Sayangnya, realita yang dihadapi ternyata tidak semudah itu, lho!

Kalau kamu baru merintis usaha, apa lagi menjalankannya seorang diri, maka hampir dipastikan bahwa hari liburmu akan banyak tersita. Pasalnya, waktu yang digunakan untuk bersantai itu dapat dimanfaatkan untuk fokus berinovasi supaya bisnis semakin berkembang.

Suka atau tidak, memang faktanya kamu baru boleh sedikit bernapas lega bila semua upayamu itu telah membuahkan hasil positif.

3.Dituntut agar selalu punya cara untuk bangkit dari rasa kewalahan secepat mungkin

ilustrasi seorang pria yang merasa begitu malas untuk menyelesaikan pekerjaannya (pexels.com/Edward Jenner)

Membangun dan menjalankan suatu usaha seorang diri jelas merupakan hal yang terasa berat. Ada banyak tugas yang menunggu untuk dikerjakan, sedangkan kamu tidak punya rekan atau karyawan yang bisa membantu menyelesaikan semua itu. Semua harus dikerjakan sendiri, sehingga membuatmu rentan mengalami rasa kewalahan.

Kendati kewalahan itu merupakan hal yang normal dirasakan, tetapi kamu tidak boleh larut terlalu lama dalam kondisi yang demikian. Kamu dituntut agar selalu punya cara untuk mengatasi perasaan itu secepat mungkin, sebab bila terlalu lama membiarkan diri dalam keadaan tersebut, banyak tanggung jawab jadi terbengkalai. Kalau sudah begini, jelas akan menjadi lebih rumit, bukan begitu?

Membangun dan menjalankan usaha seorang diri adalah suatu pilihan dengan konsekuensi yang cukup berat. Namun demikian, bila kamu tertarik dan merasa mampu untuk melaksanakannya, maka tunjukkan usaha yang terbaik. Semoga kerja kerasmu membuahkan hasil yang membanggakan di kemudian hari, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.