Ada masa-masa dalam hidup yang rasanya begitu berat untuk dijalani, hari-hari ketika semangat nyaris padam, harapan meredup, dan langkah terasa goyah. Masa sulit datang tanpa undangan, menyisakan luka yang tak selalu tampak dari luar. Tapi dari balik segala kekacauan dan kelelahan itu, kamu tetap memilih bertahan. Dan itu adalah bentuk keberanian yang sering kali tidak kamu akui sendiri.
Surat ini ditulis untukmu, yang tidak menyerah, meski berkali-kali merasa ingin berhenti. Untukmu yang tetap bangun setiap pagi, meski semalam dilalui dengan tangis. Ini bukan tentang pencapaian besar atau keberhasilan yang terlihat, melainkan tentang kekuatan diam-diam yang kamu bawa saat dunia terasa terlalu berat.
Kini, saat badai mulai mereda, izinkan dirimu merayakan keberhasilan paling sederhana: kamu masih ada. Kamu masih bertahan.
Berikut surat untuk diri sendiri setelah bertahan di masa sulit.