Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita belanja di mall (freepik.com/freepik)
ilustrasi wanita belanja di mall (freepik.com/freepik)

Sering belanja tapi suka khilaf? Alih-alih mampir ke mal malah justru bikin kondisi dompet malah makin kering. Jika kamu merasakan hal demikian, mungkin ada yang salah dari caramu mengelola keuangan. Pengelolaan yang kurang tepat akan membuatmu krisis keuangan, bahkan dituntut hidup dengan super ketat.

Daripada kamu terus menerus terjebak dengan gaya hidup konsumtif seperti ini, sebaiknya lakukan perubahan mulai dari sekarang. Tenang, semuanya belum terlambat. Dengan melakukan strategi yang tepat, kamu masih bisa menata kembali keuanganmu agar lebih stabil.

Nah, berikut 6 strategi cerdas untuk atur uang setelah kalap belanja!

1. Cek kondisi keuangan serta evaluasi lebih dalam

ilustrasi mengevaluasi keuangan (freepik.com/freepik)

Cobalah jujur kepada diri sendiri dengan mencatat semua pemasukan hingga pengeluaran, lalu tanyakan pada dirimu sendiri kemana saja uangmu mengalir selama ini. Setelah itu, buatlah evaluasi keuangan yang akan membantumu melihat seberapa besar uang yang masuk dan keluar selama ini. Jangan lupa untuk hitung sisa uang, tagihan yang harus dibayar agar lebih terstruktur.

Setelahnya, kamu bisa mulai membuat rencana keuangan untuk kedepannya. Prioritaskan kebutuhan primer terlebih dahulu sebelum kamu mengeluarkan uang untuk kebutuhan lain.

Bedakan mana pengeluaran wajib seperti membayar listrik, air, serta kebutuhan makan. Jangan sampai kamu menghabiskan uang hanya karena ingin nongkrong, langganan streaming, hingga belanja online yang tidak terlalu penting.

2. Stop dulu jajan online dan nongkrong impulsif

ilustrasi belanja online (pixabay.com/HutchRock)

Setelah pengeluaran yang kamu habiskan saat untuk berbelanja, cobalah untuk berhemat mulai dari sekarang. Kurangi gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuanmu.

Coba stop terlebih dahulu untuk membeli barang lucu atau hanya sekadar ingin di toko online. Menahan diri untuk tidak nongkrong di cafe mahal serta jajan setiap hari akan lebih baik daripada hanya untuk memenuhi keinginan sesaat.

Lebih baik kamu fokuskan untuk kebutuhan pokok demi stabilitas keuangan jangka panjang. Kamu tidak perlu menyiksa diri untuk hidup super ngirit. Tapi, coba mulailah untuk mengurangi beberapa kebiasaan kecil yang membuatmu boros tanpa sadar.

3. Cari cuan tambahan

ilustrasi seorang freelancer (freepik.com/rawpixel.com)

Jika merasa kondisi keuanganmu benar-benar kritis, mungkin ini saatnya kamu berpikir kreatif untuk mencari cuan tambahan. Apalagi di era serba digital seperti sekarang, peluang untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan ada banyak sekali. Kamu hanya perlu menyiapkan niat dan usaha yang kuat untuk menekuni sesuatu tersebut.

Kamu bisa mencoba freelance menulis artikel, menjadi affiliate produk digital, menjual barang pre-loved, buka jasa desain, tutor online atau pekerjaan lain yang sesuai kemampuanmu. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, kamu juga bisa memanfaatkan hal demikian untuk membangun portofolio dalam jangka panjang.

Sekecil apa pun hasilnya, jika kamu melakukan dengan tulus pasti akan rasa bangga tersendiri. Jangan anggap remeh sesuatu yang kecil, sebab kita tidak pernah tahu dampaknya di masa depan nanti.

4. Gunakan tranportasi umum dan hiburan gratis

ilustrasi wanita menggunakan tranportasi umum (freepik.com/freepik)

Jika dirasa bahan bakar kendaraan sedang melonjak tinggi, menggunakan tranportasi umum bisa menjadi alternatif agar pengeluaranmu tidak membengkak. Kamu juga bisa beralih pada pilihan lain seperti nebeng teman kantor sesekali atau gunakan sepeda untuk bepergian jarak dekat. Selain ramah lingkungan, bersepeda akan membuat tubuhmu menjadi lebih sehat.

Meskipun terbiasa berlangganan premium, untuk lebih hemat kamu bisa menikmati hiburan gratis tanpa harus merogoh kocek dalam. Ada banyak film maupun podcast yang bisa kamu dengarkan gratis tanpa harus berlangganan.

Kalau bosan, kamu bisa mencari hiburan offline seperti datang ke taman untuk sekadar menghirup udara segar, mengikuti workshop, seminar, atau mengunjungi toko buku.

5. Jual barang yang tidak terpakai

ilustrasi barang bekas (freepik.com/admit73)

Daripada mengoleksi barang-barang yang sifatnya konsumtif cobalah cari cara untuk hidup minimalis dengan mengurangi barang yang sekiranya tidak terpakai. Renungkan sejenak barang-barang milikmu yang masih memiliki nilai jual yang layak. Jika kamu sangat butuh uang, mungkin opsi menggadaikan atau menjual kembali bisa menjadi pilihan yang tepat.

Baju, tas, sepatu, hingga barang elektronik bisa kamu jual kembali di marketplace atau di tawarkan pada temanmu. Selain dapat cuan, ini juga salah satu usaha agar rumahmu menjadi rapi. Secara tidak langsung kamu pun sedang mengusahakan untuk hidup sederhana.

6. Hindari pinjol dan berutang pada teman

ilustrasi wanita melakukan transaksi online (freepik.com/benzoix)

Meskipun berbelanja kalap membuatmu menghadapi krisis keuangan, usahakan jangan berutang ke teman apalagi sampai menggunakan pinjol untuk menyelesaikan masalahmu ini. Alih-alih agar masalahmu beres, justru bisa bikin masalah tambah besar. Ditambah jika menggunakan pinjol kamu harus bisa membayarnya tepat waktu beserta bunga yang sudah ditetapkan.

Jika masih memungkinkan, cobalah bertahan dengan kondisi keuanganmu saat ini sambil pelan-pelan diperbaiki. Mencari penghasilan tambahan serta mengurangi pengeluaran yang tidak perlu adalah hal yang bisa kamu usahakan saat ini. Fokuslah dengan hal-hal yang dapat kamu kontrol agar keuanganmu dapat kembali stabil.

Krisis keuangan pasca belanja kalap memang kondisi yang buruk. Biasakan untuk membeli barang sesuai kebutuhan bukan keinginan. Apalagi belanja berlebihan hanya untuk memenuhi gaya hidup sesat. Tetap bijak dalam mengelola keuangan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team