Sosok Anggi, Putri Mandalika 2022 yang Cantik, Pintar, dan Salihah

Padahal bukan dengan sengaja Anggi mengikuti ajang audisi Putri Mandalika ini. Alumni SMAN Mataram ini baru pertama kalinya mengikuti ajang pemilikan kecantikan.

Adalah bibinya yang tinggal di Lombok Timur terus menerus mendorongnya untuk mengikuti pemilihan ini.  

Bibinya meminta Anggi rajin membangun relasi di mana salah satunya dengan mengikuti pemilihan Putri Mandalika. Sebagai mahasiswa kedokteran, menurutnya, Anggi harus mampu membuka pergaulannya yang tertutup. 

Saat itu lah Anggi akhirnya membulatkan tekat mengikuti ajang Putri Mandalika. 

"Dalam hati saya, kenapa tidak coba ikut saja siapa tau dapat keluarga baru, bisa membangun relasi secara nyata juga nanti," ujarnya.

Setelah resmi mendaftar, Anggi pun mempersiapkan diri sebaik-baiknya guna memenangi pemilihan. Menurutnya, Putri Mandalika tidak hanya bermodalkan tampang yang elok dan menawan. 

Perlu tambahan akhlak, budi pekerti, dan modal wawasan luas. Benar saja, setapak demi setapak, Anggi menembus babak 15 besar dari 65 peserta di NTB.

Hingga akhirnya para juri memberikan predikat sebagai Putri Mandalika 2022. 

"Orangtua saya selalu ditanamkan akhlak yang baik. Saya tahu semua yang ikut audisi itu orang yang hebat. Punya tekad yang kuat ambisi yang kuat juga," katanya.

Jawaban-jawaban yang disampaikan kepada juri terasa tulus dengan mengedepankan wawasan dan attitude.   

"Banyak pertanyaan kita jawab sebaik mungkin. Nomor satu itu attitude. Karena, ilmu tanpa akhlak bukan ada apa-apanya, selain harus publik speaking bagus iya," katanya.

Menurut Anggi, atitude yang kuat yang terus dia pegang tidak lain buah dari jerih payah kedua orangtuanya yang telah mendidik sejak dini.  

Satu hari, Anggi mengaku dimarahi ayahnya karena tidak berbahasa yang baik ketika hendak makan bersama keluarga.

"Cara makan diajar makan yang baik. Mengajarkan tata krama," kata Anggi yang bercita-cita ingin menjadi dokter spesialis anak itu. 

Setelah beranjak SMA dan berkuliah di Kota Mataram, Anggi pun tidak pernah meninggalkan tata krama. 

"Hobi saya itu kan nyanyi sama baca tilawah. Sesuai gelar, jadi dokter itu harus punya akhlak bagus. Ayah juga kasi support menjadi hafizah," katanya.

Anggi memang terkenal salihah di lingkungan keluarga. Meskipun pintar dalam bidang akademisi, tetapi tidak melupakan kewajiban memperdalam ilmu kerohanian. 

Seperti belajar tilawah dan hafiz Qur'an.

"Jadi waktu kuliah 3,5 tahun ini hafalan saya terganggu. Saya baru hafal 6 Juzz, jadi kalau di rumah ada ustaz yang ajarin hafal Qur'an," kata Anggi.

Sebagai putri asli NTB, Anggi pun sangat antusias menunggu gelaran balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah pada pertengahan Maret nanti. 

Di sisi lain, Anggi berpendapat masih banyak pekerjaan rumah yang harus ditangani Pemprov NTB. Efek gelaran MotoGP Mandalika tentunya bukan hanya sekadar menyasar sektor pariwisata semata. 

"Kami anak muda perlu dilibatkan. Kurangnya pengetahuan pejabat tentang tugas Putri Mandalika ini akan kami audiensi secara langsung, misalkan kami mengadakan event ini-itu agar full support lah," pinta Anggi. 

Anggi juga melihat sebagai Putri Mandalika 2022 tidak lain sebagai wadah untuk bekerja membantu Pemda NTB dalam menyukseskan event di NTB.

"Mandalika bukan milik Lombok Tengah atau milik NTB, tapi milik Indonesia. Tentunya langkah pertama niatan dan hajat mari jalan bareng bersama semuanya," ujarnya.