Di dunia nyata, kita terbiasa membaca isyarat nonverbal, baik itu berupa senyum, tatapan mata, gerakan tangan, atau nada suara. Semua itu membantu kita memahami emosi lawan bicara, menilai kejujuran, atau sekadar merasakan suasana percakapan.
Namun, di era digital, interaksi manusia semakin banyak terjadi lewat teks, chat, atau video call. Pertanyaannya: Bagaimana kita membaca bahasa tubuh jika tubuh nyaris tak terlihat?
Ternyata, manusia tetap berusaha mencari bahasa tubuh digital. Mulai dari tanda sedang mengetik, kecepatan balas pesan, hingga pemakaian emoji, semua menjadi sinyal baru yang kita baca untuk menebak perasaan orang lain.
Dunia digital menciptakan isyarat-isyarat nonverbal baru, yang meskipun berbeda bentuk, tetap berfungsi seperti bahasa tubuh di dunia nyata.
Mari kita telusuri bagaimana seni membaca bahasa tubuh berkembang di era teknologi.