Hari valentine, kartu ucapan, hingga emoji di ponsel kita, hampir semua memakai simbol hati untuk mengekspresikan cinta. Padahal, jika dilihat secara anatomis, bentuk jantung manusia jauh berbeda dari ikon hati yang kita kenal. Bentuk hati yang melengkung di atas, meruncing di bawah, dan sering berwarna merah, kini identik dengan cinta, kasih sayang, bahkan gairah.
Namun, bagaimana bisa bentuk hati menjadi lambang universal cinta? Simbol hati bukan sekadar gambar lucu. Ia memuat sejarah panjang, pengaruh budaya, agama, dan psikologi manusia. Dari zaman Yunani kuno hingga media sosial, bentuk hati terus bertahan sebagai bahasa non-verbal paling terkenal untuk mengungkapkan rasa cinta.
Berikut ulasan perjalanan bagaimana bentuk hati menjadi lambang cinta, menelusuri akar sejarah, makna filosofis, hingga pengaruh industri budaya modern.