9 Rekomendasi Film Body Horror Terseram, Bikin Merinding!

Sutradara Kanada, David Cronenberg dikenal luas sebagai "bapak body-horror" karena film-filmnya tak selalu menembus box office, namun pengaruhnya terhadap film-film body-horror di masa depan begitu penting. Salah satunya adalah film tahun 1983 yang berjudul Videodrome yang mendapatkan status cult walaupun gagal box office.

Film Videodrome bercerita tentang seorang direktur saluran televisi berisi program sampah Max Renn (James Woods) yang sedang mencari program televisi yang berpotensi sukses untuk disiarkan di salurannya.

Kemudian ia menemukan program Videodrome yang penuh kekerasan yang berpotensi hit. Namun ternyata kekerasan di dalamnya tak sepalsu yang ia kira. Di sini Cronenberg menawarkan adegan halusinasi di mana pistol bisa tercipta dari daging perutmanusia, dan tumor otak yang tumbuh setelah para penonton menyaksikan program tersebut. 

James Carpenter dikenal sebagai sutradara multi talent yang mampu menyajikan film berbagai genre yang unik termasuk horror. Adalah The Thing film horror fiksi ilmiah bernuansa body horror dan salah satu dari trilogi lovecraftiannya yang membuatnya melejit 

FilmThe Thing bercerita tentang sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat bersama sang pilot helikopter R.J Mcready (Kurt Russell) yang ditempatkan di pos ilmiah Antartika yang menemukan mayat-mayat pada pos ilmiah milik Norwegia di sana.

Tim ilmuwan tersebut akhirnya menemukan sebuah tempat ekskavasi yang berupa ufo, namun malang, alien yang mengerikan juga ikut terlepas dan memakan korban. Sebagai salah satu film body-horror terbaik sepanjang masa, John Carpenter mendesain sang alien sebagai koloni organisme yang menginvasi tubuh makhluk hidup lain dan membuatnya bermetamorfosis.

Diproduseri oleh sineas spesialis horror kosmis, Brian Yuzna dan disutradari oleh Stuart Gordon, film ini bercerita tentang ilmuwan obsesif Dr. Pretorius (Ted Sorel).

Ilmuan ini berhasil menemukan cara untuk mengakses dimensi paralel penuh kenikmatan dengan memanfaatkan kelenjar pineal otak. Ketika dia tampaknya dibunuh oleh kekuatan dari dimensi lain tersebut, asistennya, Dr. Crawford Tillinghast (Jeffrey Combs), dituduh melakukan pembunuhan itu.

Bersama psikiater Katherine McMichaels (Barbara Crampton) dan detektif Bubba Brownlee (Ken Foree), ketiganya mempertaruhkan nyawa kembali ke dunia lain untuk memecahkan misteri.

Hingga akhirnya bertemu kembali dengan Dr. Pretorius yang berubah menjadi makhluk mengerikan. Perubahan Dr. Pretorius menjadi makhluk mengerikan tersebut digarap dengan efek khusus praktis yang melibatkan slime dan kulit sintetis yang memungkinkan ilusi mutasi wajah yang elastis yang mengerikan.

Film Invasion of the Body Snatcher (1978) yang merupakan remake ini berlatar di San Francisco dengan tokoh utama Matthew Bennell (Donald Sutherland). Kengerian ini bermula ketika kota tempat tinggal Matthew mulai banyak orang dengan gejala ketidak stabilan emosi yang dianggap masalah perkawinan.

Namun, semua menjadi mencekam ketika penulis Jack Bellicec (Jeff Goldblum) dan istrinya (Veronica Cartwright) menemukan mayat yang bermutasi. Dikepung oleh musuh yang tidak terlihat, Bennell harus bekerja dengan cepat sebelum kota itu diserbu oleh alien pod people. 

Efek khusus praktis yang disajikan di sini membuat film original 1956nya tidak ada apa-apanya, bagaimana tidak, cara alien pod people yang berbasis tanaman memutasi manusia menjadi bagian dari mereka digarap begitu detail dan menjijikkan. Melibatkan slime, sulur-sulur tanaman, embrio alien mirip manusia yang mengerikan dan anjing bermuka manusia.

Diangkat dari karya mangaka horror Junji Ito, film Uzumaki ini disutradari oleh Akihiro Higuchi atau dikenal sebagai Higuchinsky yang memang warga Jepang kelahiran Ukraina.

Film ini bercerita tentang tokoh Kirie (Eriko Hatsune) dan Shuichi (Fhi Fan) yang merupakan teman di sebuah kota kecil. Mereka kemudian menghadapi keganjilan misterius seperti ayah Shuichi, Toshio (Ren sugi), yang menjadi sangat terobsesi dengan siput, dan mengumpulkan barang-barang yang menyerupai pola spiral.

Ternyata semua orang juga tertular obsesi yang sama. Ketika keingintahuan berubah menjadi tragedi, Shuichi ingin melarikan diri ke Tokyo, tetapi Kirie bertekad untuk tetap tinggal dan mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Efek khusus yang diperlihatkan di film Uzumaki, melibatkan orang yang memuntir tubuhnya sendiri hingga seperti gulungan selang air pemadam kebakaran, dan teman Kirie, Katayama (Tomoo Fukatsu) yang berubah menjadi manusia siput.  

Film Tetsuo: The Iron Man merupakan film karya Shinya Tsukamoto yang mengukuhkan dirinya sebagai pelopor body-horror yang berpadu cyberpunk di Jepang. Setelah Tetsuo II: Body Hammer,  Shinya Tsukamoto kemudian berpindah haluan ke genre thriller, misteri dan horror konvensional. 

Film ini bercerita tentang Yatsu (Shinya Tsukamoto) seorang "maniak logam", yang dibuat gila oleh belatung yang menggeliat di luka yang dia buat sendiri untuk menanamkan logam ke dalam dagingnya.

Yatsu kemudian menjadi korban tabrak lari oleh seorang salaryman Jepang (Tomorowo Taguchi)  dan pacarnya (Kei Fujiwara). Namun, ternyata sang salaryman segera menemukan dirinya sekarang diganggu oleh kutukan ganas yang mengubah dagingnya menjadi besi yang berasal dari Yatsu yang masih hidup.

Yatsu dan sang salaryman yang akhirnya bergabung menjadi satu organisme berbentuk onggokan besi rongsokan dan daging, menjadi larut dalam keinginan kolektif virus logam tersebut untuk menjangkiti seluruh kota.

Bisa dibilang merupakan film body-horror paling menjijikkan yang pernah diproduksi oleh Australia. Film Body Melt disutradai oleh seniman dan musisi Philip Brophy dan merupakan film panjang pertamanya setelah deretan film pendek independen. 

Film ini menceritakan tentang penduduk Pebbles Court di pinggiran Homesville, Kota Melbourne yang secara tidak sadar menjadi subjek eksperimen pil suplemen makanan "Vimuville" baru yang dibagikan gratis melalui kotak pos.

Pil-pil tersebut dirancang untuk menghasilkan manusia yang paling sehat, tetapi memiliki efek samping yang tidak terduga seperti halusinasi dan mutasi.

Pil tersebut membuat para penduduk mengalami daging yang mencair, lidah yang memanjang, perut yang meledak, kepala yang meledak, kelahiran yang mengerikan, tentakel yang tumbuh dari wajah, lendir hidup, plasenta hidup, dan mutasi mengerikan lainnya.

Film Slither adalah debut James Gunn sebagai sutradara film fitur penuh dan curahan kecintaannya terhadap film horror kelas-B yang penuh gore dan body-horror. Didukung dengan cgi dan efek khusus praktis, James Gunn mendongkrak efek visual Slither menjadi lebih mewah dan detail.

Film Slither bercerita tentang kota kecil Wheelsy yang tenang. Namun, semua menjadi mencekam ketika seseorang menemukan hewan ternaknya dimutilasi dan seorang wanita hilang.

Sheriff Bill Pardy (Nathan Fillion) akhirnya menguak bahwa organisme asing yang menginfeksi saudagar kaya Grant Grant (Michael Rooker) mengancam untuk melahap semua kehidupan di Bumi.

Efek yang sangat mengesankan di sini ketika metamorfosis Grant Grant yang terjangkiti para slither atau lintah luar angkasa menjadi mahluk mengerikan dan seorang wanita lokal Brenda Gutierrez (Brenda James) yang tubuhnya membengkak dan melahirkan banyak lintah dari tubuhnya.

Setelah berderet film body-horror akhirnya film berjudul The Fly lah yang melejitkan nama David Cronenberg dan mampu mencapai box office senilai 60 juta dollar Amerika Serikat. Film ini juga melejitkan nama aktor Jeff Goldblum sehingga nantinya ia mendapatkan peran-peran besar di film-film seperti Jurassic Park dan Independence Day.

Film The Fly menceritakan tentang seorang ilmuwan Seth Brundle (Jeff Goldblum) yang sedang menyelesaikan perangkat teleportasinya kemudian memutuskan untuk menguji kemampuannya pada dirinya sendiri.

Tanpa sepengetahuannya, seekor lalat menyelinap masuk selama proses tersebut, yang membuat tercampurnya DNA manusia dan serangga. Brundle pun kemudian perlahan bermetamorfosis menjadi monster hibrida manusia dan lalat. Efek metamorfosis Brundle digambarkan begitu detail dengan pertumbuhan rambut-rambut halus, kulitnya mengelupas, kemudian mengeluarkan lendir dan akhirnya berubah total menjadi manusia lalat. 

9 film body-horror di atas membuktikan bahwa ancaman mencekam tidak selalu datang secara eksternal. Ancaman internal berupa mutasi akibat virus atau supranatural yang mengubah seseorang menjadi monster juga adalah tema yang tak kalah seram.