Punya Penghasilan Tetap Tapi Belum Punya Rumah? 5 Hal ini Sebabnya!

Benarlah kiranya pepatah bahwa hemat pangkal kaya. Ya, salah satu cara untuk mencapai kemapanan adalah mampu hidup hemat dan menghindari perilaku boros.

Gaji besar pun akan percuma kalau memiliki gaya hidup selangit, yang besar pasak daripada tiang. Alih-alih dimanfaatkan untuk tabungan, malah dihabiskan untuk tiap hari jajan makanan kekinian atau jalan-jalan.

Bukannya gak boleh, tapi perlu dianggarkan dengan matang supaya impian punya rumah tak hanya jadi khayalan.

Kesalahan lain yang membuat sulit untuk membeli rumah adalah tak adanya target yang jelas. Jika dari awal sudah dibuat target yang terarah, rumah apa yang diinginkan, berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan dan tahun berapa rencananya akan dibeli.

Bisa ketahuan berapa jumlah uang yang harus dikumpulkan. Dari situlah kemudian bisa disusun strategi untuk mencapai tujuan.

Hidup hemat itu memang perlu, tapi tak bisa dipungkiri, kebutuhan hidup semakin meningkat dari hari ke hari. Dan jumlah peningkatannya tak sebanding dengan kenaikan gaji.

Itulah sebabnya, hidup hemat saja tak cukup. Butuh upaya untuk mencari pemasukan tambahan atau menyisihkan gaji untuk investasi. Intinya, semakin banyak pundi-pundi yang dikumpulkan, maka semakin cepatlah tercapai tujuan untuk bisa memiliki rumah yang diidam-idamkan.

Ada banyak orang yang lebih terbiasa bersikap untuk menyiasati kekurangan daripada menciptakan kelebihan. Memang kita perlu bersyukur dengan apa pun yang telah Tuhan beri. Tapi bukan berarti kita tak boleh bermimpi untuk memiliki hidup yang lebih layak lagi. Tuhan gak melarang, kok!

Malah Tuhan senang dengan hamba-Nya yang bekerja keras. Dengan memiliki uang banyak, tak hanya rumah bisa dibeli, kamu pun bisa memberi manfaat pada lebih banyak orang. Bisa menyantuni kaum duafa, membantu pendidikan para anak yatim piatu, membangun jembatan desa sehingga anak-anak bisa jalan sekolah tanpa ada bahaya, membantu biaya orang sakit, dan sebagainya.

Jadi, cobalah untuk keluar dari zona nyaman dan temukan potensi besarmu. Bukankah nilai manusia itu terletak dari seberapa besar kemanfaatannya selama hidup di dunia?

Ada beda antara keinginan dengan komitmen. Semua orang kalau ditanya, pastinya ingin punya rumah sendiri. Tapi hanya sedikit yang mampu berkomitmen untuk berusaha mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya, untuk bisa punya rumah idaman.

Orang yang telah berkomitmen, meski aral rintangan menghadang, tak membuatnya menyerah. Ia akan terus berusaha sampai berhasil.

Semoga penjelasan di atas bisa jadi bahan introspeksi kita bersama, baik yang sudah berumah tangga maupun yang belum. Sehingga impian memiliki rumah bisa segera terwujud.