Nasihat Jalaluddin Rumi dalam 7 Aspek Kehidupan di Dunia
Jalaluddin Rumi adalah salah satu tokoh paling populer dalam sejarah intelektualisme Islam. Karya-karyanya berpengaruh tidak hanya di kalangan muslim, tetapi juga non-muslim. Nama “Rumi” adalah julukan baginya karena menghabiskan sebagian besar hidupnya di Konya yang dulu dikenal dengan sebutan Rum.
Jalaluddin Rumi sendiri telah mencapai tingkat spiritual yang demikian tinggi. Sehingga dalam sajak-sajaknya, ia secara tidak langsung bermaksud menjelaskan beberapa tujuan beragama dan hubungan antarsesama manusia.
Berikut nasihat Jalaluddin Rumi dalam 7 aspek kehidupan.
1. Aspek kedermawanan dan menolong orang. Jadilah seperti sungai. Biarkan mengalir tak henti-henti dan tidak mengharap kembali
2. Aspek kasih sayang dan berkah. Jadilah seperti matahari. Memberi kehangatan kepada siapa saja tanpa diskriminasi
3. Aspek menutupi aib orang lain. Jadilah seperti malam. Menutupi semuanya rapat-rapat tanpa pernah membocorkannya
4. Aspek keadaan marah dan murka. Jadilah seperti orang mati. Diam, jangan lakukan apa pun, agar tidak ada kesalahan dan menyesal kemudian
5. Aspek kesederhanaan dan kerendahhatian. Jadilah seperti bumi. Selalu menempatkan diri di bawah dan meninggikan yang lain
6. Aspek toleransi. Jadilah seperti laut. Berlapang dada selapang-lapangnya dan siap menampung pandangan-pandangan yang berbeda
7. Aspek diri sendiri. Jadilah seperti tampilanmu. Hiduplah dengan penuh integritas, sama lahir dengan batin
Jalaluddin Rumi wafat pada 17 Desember 1273 di Konya. Pemakamannya tidak hanya dihadiri umat Muslim, tapi oleh beragam komunitas masyarakat di kota itu. Bahkan orang-orang Kristen dan Yahudi juga datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tokoh penyair yang paling berpengaruh periode itu.
Itulah nasihat Jalaluddin Rumi dalam 7 aspek kehidupan. Semoga kita dapat menerapkannya dalam diri kita, ya.