Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salju di pegunungan Alpen. (Pexels/Peter Fazekas)
Salju di pegunungan Alpen. (Pexels/Peter Fazekas)

Pada tahun 1991, dua pendaki asal Jerman menemukan sesuatu yang mengejutkan di Pegunungan Alpen, tepat di perbatasan Austria dan Italia. Mereka awalnya mengira itu hanyalah jasad seorang pendaki modern yang tersesat. Namun setelah diteliti, ternyata penemuan itu adalah mayat manusia berusia lebih dari 5.000 tahun yang kemudian dikenal dengan nama Otzi the Iceman. Penemuan ini menjadi salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ke-20.

Keberadaan Otzi tidak hanya sekadar fosil atau kerangka kuno. Tubuhnya terawetkan dengan sangat baik oleh es, lengkap dengan pakaian, peralatan, bahkan isi perutnya. Setiap detail dari tubuh dan barang-barang peninggalannya membuka jendela baru untuk memahami kehidupan manusia di Zaman Tembaga, sebuah periode transisi penting dari prasejarah menuju peradaban awal.

Berikut misteri manusia es Otzi, mayat berusia 5.000 tahun yang membawa rahasia zaman purba.

1. Penemuan yang menggemparkan dunia

Ilustrasi kenampakan alam pegunungan Alpen Eropa (pexels.com/Francesco Ungaro)

Ketika Otzi ditemukan, dunia arkeologi langsung gempar. Jasadnya masih utuh dengan kulit, rambut, bahkan tato yang masih terlihat jelas. Kondisi ini sangat langka karena biasanya mayat berusia ribuan tahun hanya tersisa tulang belulang. Es abadi di Pegunungan Alpenlah yang menjadi penyebab tubuhnya bisa terjaga dalam kondisi hampir sempurna.

Para ilmuwan segera melakukan penelitian intensif. Melalui teknik penanggalan karbon, diketahui bahwa Otzi hidup sekitar tahun 3300 SM. Penemuan ini memberi kesempatan emas bagi para peneliti untuk mempelajari kehidupan manusia kuno secara detail, sesuatu yang jarang bisa dilakukan hanya dengan peninggalan artefak.

2. Kehidupan zaman tembaga yang terekam di tubuhnya

potret Pegunungan Alpen di Perancis (unsplash.com/@aoirostudio)

Tubuh Otzi memberikan gambaran langsung tentang kondisi kesehatan manusia purba. Analisis menunjukkan bahwa ia menderita radang sendi, gigi berlubang, bahkan memiliki tanda-tanda arteriosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Menariknya, tubuhnya juga dipenuhi lebih dari 60 tato sederhana yang diperkirakan berfungsi sebagai bentuk pengobatan tradisional mirip akupunktur.

Selain tubuhnya, barang-barang yang dibawa Otzi memberi petunjuk berharga. Ia memiliki kapak dengan bilah tembaga, belati batu, busur setengah jadi, serta kantung berisi jamur kering yang mungkin digunakan sebagai obat atau api unggun. Semua ini menunjukkan bahwa ia hidup di masa ketika manusia mulai beralih dari batu ke logam, sebuah era penting dalam sejarah peradaban.

3. Misteri kematian Otzi

Pegunungan Alpen (unsplash.com/Micha Sager)

Meski banyak hal yang terungkap, cara kematian Otzi masih menyisakan misteri. Awalnya, para ilmuwan mengira ia mati kedinginan di pegunungan. Namun penelitian lebih lanjut menemukan adanya luka panah di bahunya serta bekas pukulan di kepalanya. Ini mengarah pada dugaan bahwa Otzi meninggal akibat kekerasan, mungkin dalam sebuah konflik atau perburuan.

Analisis DNA dari darah yang ditemukan di senjata dan pakaiannya bahkan menunjukkan adanya kontak dengan orang lain sebelum kematiannya. Hal ini menimbulkan teori bahwa ia mungkin terlibat dalam pertempuran kecil, terluka parah, lalu melarikan diri ke pegunungan sebelum akhirnya tewas. Dengan kata lain, kematian Otzi bukanlah kecelakaan biasa, melainkan kisah dramatis yang membeku bersama es selama ribuan tahun.

4. Warisan pengetahuan dari manusia es

ilustrasi pegunungan Alpen (unsplash.com/@stywo)

Hingga kini, penelitian terhadap Otzi terus berlanjut dengan menggunakan teknologi terbaru. Dari hasil analisis DNA, diketahui bahwa ia memiliki intoleransi laktosa, rambut cokelat, serta mata cokelat. Peneliti bahkan berhasil memetakan keturunannya yang masih hidup hingga sekarang di wilayah Alpen. Penemuan ini memperluas pemahaman kita tentang migrasi, kesehatan, dan kebiasaan manusia prasejarah.

Otzi bukan hanya sekadar mayat purba, melainkan sebuah kapsul waktu yang menyimpan rahasia kehidupan ribuan tahun lalu. Dari tubuhnya, kita belajar tentang teknologi, kesehatan, kebudayaan, hingga konflik manusia purba. Misteri yang dibawanya terus memikat para ilmuwan sekaligus mengingatkan kita bahwa setiap jejak sejarah memiliki cerita yang menunggu untuk diungkap.

Demikian misteri manusia es Otzi, mayat berusia 5.000 tahun yang membawa rahasia zaman purba.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team