Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pinterest

Ibnu Sina lahir di Persia pada tahun 980 M. Di dunia Barat, Ibnu Sina dikenal juga sebagai “Avicenna”. Ibnu Sina adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter. Ia juga seorang penulis produktif yang sebagian besar karyanya tentang filosofi dan kedokteran. Bagi banyak orang, Ibnu Sina adalah bapak kedokteran modern.

Ibnu Sina muda sudah menunjukkan kepintarannya sebagai tabib. Dia menulis teks-teks metafisika, fisiologi binatang, mekanika, dan lainnya sejak usia 21 tahun. Sekarang, dia dikenal sebagai filsuf terpenting dalam tradisi Arab.

Mari menyelami pemikiran Ibnu Sina, sang bapak kedokteran modern dunia.

1. Ibnu Sina pengikut Aristoteles

Pinterest

Ibnu Sina menyebut dirinya sebagai pengikut Aristoteles, dan salah satu tulisan terbesarnya adalah Ensiklopedia Filsafat Aristoteles. Walau Ibnu Sina mengikuti Aristoteles, namun tidak semua pandangannya sama, salah satunya mengenai pikiran dan tubuh.

Pandangan Ibnu Sina tentang pikiran dan tubuh sangat berbeda dengan Aristoteles. Ketika Aristoteles mengatakan bahwa pikiran dan tubuh itu satu substansi yang tidak bisa dipisahkan, Ibnu Sina justru mengatakan sebaliknya, bahwa pikiran dan tubuh itu tidak satu substansi.

2. Tubuh dan jiwa manusia berbeda

Editorial Team

Tonton lebih seru di